Selain memangkas anggaran, beberapa pihak juga bilang bahwa Prabowo perlu mengevaluasi kinerja para menteri dan pejabat yang nggak kasih kontribusi signifikan.
Dengan begitu, pemerintah bisa memastikan bahwa setiap anggaran yang dikeluarkan bener-bener digunakan buat kepentingan rakyat dan bukan buat kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Jadi, kalau ada yang kerjanya cuma duduk manis di kursi empuk tanpa hasil, mending angkat koper aja deh!
Evaluasi kinerja ini bisa dilakukan lewat berbagai mekanisme, kayak penilaian kinerja berbasis hasil, pengawasan oleh lembaga independen, dan pelaporan yang transparan ke publik.
Dengan cara ini, masyarakat bisa tahu sejauh mana kinerja para pejabat negara dan apakah mereka beneran bekerja buat kesejahteraan rakyat. Nggak ada lagi tuh cerita pejabat leha-leha di kantor sambil ngopi.
Reaksi Publik terhadap Pemangkasan Anggaran
Reaksi publik terhadap pemangkasan anggaran ini cukup beragam. Ada yang mendukung langkah ini karena dianggap sebagai upaya buat ningkatin efisiensi dan mengalokasikan dana buat program yang lebih prioritas.
"Akhirnya, ada yang berani ambil tindakan tegas!"
kata beberapa orang. Tapi ada juga yang menentang karena khawatir akan dampaknya terhadap program-program lain yang sudah berjalan.
"Eh, gimana nasib program infrastruktur kalau anggaran dipotong?"
tanya yang lain.