Pernah juga, isi paketnya buku-buku filsafat yang bikin mikir keras. Ada juga yang ngirim kaos-kaos dengan gambar tokoh nasional.
Serasa jadi aktivis mahasiswa, deh. Memang, hidup di kosan gak pernah kekurangan kejutan.
Malamnya, sambil duduk di balkon, aku jadi merenung lagi. Ingat berbagai momen lucu dan berkesan selama di kosan. Dari rebutan charger, galau karena Wi-Fi lemot, sampai drama kehabisan uang di akhir bulan.
Semua itu bikin aku tersenyum dan bersyukur. Siapa sangka hidup anak kosan bisa seberwarna ini? Dalam momen ini, aku merasakan kedamaian yang sulit dijelaskan.
Kesendirian bukanlah kesepian, tapi kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri. Aku merenung tentang arti kebahagiaan sejati dan bagaimana menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.
Ternyata, merayakan ulang tahun tanpa kue dan lilin bisa memberikan makna yang lebih dalam. Kadang-kadang, aku tertawa sendiri memikirkan betapa nyeleneh cara merayakan ulang tahunku ini.
Tapi, justru itulah yang membuatnya istimewa. Dalam kesendirian, aku menemukan kebebasan untuk merayakan dengan cara yang paling aku inginkan. Tanpa ekspektasi dari orang lain, aku bisa menikmati hari itu dengan caraku sendiri.
Dan begitulah, hari ulang tahunku berlalu tanpa kehebohan, tanpa sorotan, dan tanpa perhatian berlebih. Dalam kesederhanaan ini, aku menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang murni.
Rasanya seperti rahasia kecil yang manis, hanya antara aku dan diriku sendiri. Siapa sangka, merayakan ulang tahun dalam kesendirian bisa terasa begitu damai?
Tentu saja, ada saat-saat orang lain bertanya,
"Eh, kapan ulang tahun mu?" atau "Kenapa nggak ada postingan di media sosial?"