Pilkada 2024 kali ini benar-benar penuh drama, layaknya sinetron yang bikin kita nggak bisa berhenti nonton.
Di satu sisi, kita melihat pengaruh Jokowi yang mulai memudar, sementara di sisi lain, Prabowo harus turun tangan langsung untuk mendukung Luthfi.
Dan di tengah semua ini, ada Bobby yang nasibnya jadi tanda tanya besar. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Jokowi, mantan presiden yang pernah begitu berpengaruh, kini tampaknya mulai kehilangan pamornya di kancah politik lokal.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, pengaruh Jokowi mulai pudar sejak lengser dari kursi presiden.
Hal ini terlihat dari dukungan Jokowi pada sejumlah wilayah di Pilkada 2024 yang tidak menunjukkan hasil positif.
Bahkan, calon-calon yang didukung Jokowi mulai kekurangan daya untuk memenangkan Pilkada.
Di Jawa Tengah, misalnya, pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang didukung Jokowi ternyata tidak mampu mendongkrak politik di wilayah tersebut.
Padahal, Jateng dikenal sebagai daerah kemenangan PDIP. Namun, dukungan Jokowi kali ini tidak cukup kuat untuk mengalahkan saingan mereka.
Melihat situasi ini, Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai presiden, merasa perlu turun tangan langsung untuk mendukung Luthfi.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo mengajak warga Jateng untuk memilih pasangan Luthfi-Yasin.
Dukungan ini diharapkan bisa mendongkrak elektabilitas pasangan tersebut dan memastikan kemenangan mereka di Pilkada.
Namun, langkah Prabowo ini tidak lepas dari kontroversi. Banyak yang menilai bahwa sebagai presiden, Prabowo seharusnya bersikap netral dan tidak memihak salah satu calon.
Meski begitu, Prabowo tetap bersikukuh bahwa dukungannya adalah dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, bukan sebagai presiden.
Di sisi lain, nasib Bobby Nasution, menantu Jokowi, juga menjadi sorotan. Bobby yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Medan, kini maju di Pilkada Sumatera Utara.
Namun, dukungan Jokowi tampaknya tidak cukup kuat untuk memastikan kemenangan Bobby. Bahkan, Bobby sempat dilarang oleh PDI-P untuk mendaftar di Pilkada Sumut.
Meski begitu, Partai Golkar memberikan karpet merah bagi Bobby untuk maju di Pilkada Sumut.
Situasi ini menunjukkan bahwa meski Jokowi masih memiliki pengaruh, namun tidak sebesar saat ia masih menjabat sebagai presiden.
Dukungan Jokowi terhadap calon-calon kepala daerah tidak lagi menjadi jaminan kemenangan.
Hal ini juga menjadi tantangan bagi Bobby yang harus berjuang lebih keras untuk memenangkan Pilkada Sumut.
Pilkada 2024 kali ini benar-benar penuh dengan dinamika yang menarik.
Pengaruh Jokowi yang mulai memudar, Prabowo yang harus turun tangan langsung untuk mendukung Luthfi, dan nasib Bobby yang masih menjadi tanda tanya besar.
Semua ini menunjukkan bahwa politik Indonesia selalu penuh dengan kejutan dan drama. Kita tunggu saja bagaimana hasil akhirnya nanti!
Penulis: Firasat Nikmatullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H