Selain memberikan bantuan langsung, zakat juga dapat digunakan untuk program pemberdayaan ekonomi. Misalnya, dana zakat dapat dialokasikan untuk membangun koperasi berbasis syariah, usaha kecil dan menengah (UKM), atau proyek-proyek infrastruktur yang meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
D. Potensi Zakat di Dunia Modern
Menurut laporan beberapa lembaga internasional, potensi zakat secara global mencapai miliaran dolar setiap tahun. Di Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, potensi zakat diperkirakan mencapai lebih dari Rp300 triliun per tahun. Namun, realisasi penghimpunan zakat masih jauh dari angka tersebut, terutama karena tantangan dalam pengelolaan, regulasi, dan kesadaran masyarakat.
Potensi besar ini menunjukkan bahwa zakat dapat menjadi solusi untuk berbagai masalah sosial-ekonomi, asalkan dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi zakat:
1.  Digitalisasi Pengelolaan Zakat
        Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan zakat. Aplikasi berbasis digital dapat mempermudah umat Islam untuk menunaikan zakat, sekaligus memastikan distribusi yang lebih tepat sasaran.
2.  Integrasi dengan Kebijakan Publik
        Pemerintah dapat mengintegrasikan zakat dengan kebijakan fiskal, seperti menjadikannya bagian dari strategi pengentasan kemiskinan. Namun, penting untuk memastikan bahwa pengelolaan zakat tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
3. Â Edukasi dan Sosialisasi
        Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat sebagai kewajiban agama sekaligus instrumen sosial adalah langkah penting untuk meningkatkan penghimpunan zakat. Kampanye publik dan pelatihan dapat membantu masyarakat memahami manfaat zakat.
4. Â Peningkatan Profesionalisme Lembaga Zakat