Seiring berjalannya waktu, Shena dan Galang terus tumbuh dan berkembang, menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. Cerita mereka menjadi pengingat bahwa meskipun cinta bisa menjadi racun, kita memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri dan membangun masa depan yang lebih baik.
Beberapa tahun berlalu, Shena dan Galang masing-masing melanjutkan hidup dengan cerita baru. Meskipun tidak lagi bersama, mereka berhasil menemukan kebahagiaan dan makna dalam kehidupan mereka sendiri.
Shena membangun karir di bidang seni yang selalu menjadi cintanya. Lukisan-lukisannya menjadi jendela yang membuka jiwa dan perasaannya. Dia bahkan mengadakan pameran seni yang sukses, menginspirasi banyak orang dengan kisah pemulihannya. Di samping itu, Shena menemukan hubungan yang sehat dan penuh cinta yang memperkuat pertumbuhannya sebagai individu.
Galang, setelah melewati perjalanan panjang pemulihan, menemukan panggilan dalam membantu orang lain. Dia terlibat dalam kegiatan amal dan relawan, menggunakan pengalamannya untuk memberdayakan mereka yang mengalami kesusahan dalam hubungan. Transformasi Galang menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai kembali setelah keterpurukan.
Walaupun kisah cinta mereka tidak berakhir seperti dongeng, Shena dan Galang menemukan kebahagiaan sejati dalam penemuan diri dan pelayanan kepada orang lain. Pertemuan mereka tidak lagi menimbulkan kenangan pahit, tetapi sebagai babak yang membentuk karakter dan memberikan pelajaran berharga.
Di akhir cerita, kita melihat bahwa tidak ada akhir yang pasti bagi cinta, tetapi setiap akhiran membuka pintu untuk awal yang baru. Meskipun racun cinta pernah mengalir di antara mereka, Shena dan Galang menemukan bahwa hidup ialah perjalanan yang terus berlanjut. Mereka memahami bahwa untuk mencapai kebahagiaan sejati, kita harus merangkul perubahan dan belajar dari setiap pengalaman.
Kisah cinta toxic mereka bukanlah akhir dari dunia, tetapi awal dari babak baru yang membawa makna dan kebijaksanaan. Dan dalam memori masa lalu, Shena dan Galang menyadari bahwa cinta sejati bukanlah tentang kepemilikan dan kendali, melainkan tentang memberi ruang bagi pertumbuhan dan kebahagiaan bersama.