Mohon tunggu...
Muhamad FiqriAmrullah
Muhamad FiqriAmrullah Mohon Tunggu... Koki - Mahasiswa

mahasiswa sekolah tinggi pariwisata Trisakti Penerima Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Surabaya Rasa Jepang

27 Februari 2021   22:48 Diperbarui: 27 Februari 2021   23:10 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena indahnya spot jejeran bambu ini, tidak hanya wisatawan saja yang berfoto. Tapi, pasangan yang akan menikah pun memilih tempat ini sebagai spot foto pre-wedding. Tentunya, hasil foto akan sangat menarik. Bahkan tak jarang, terlihat seperti sedang berada di Sagano Bamboo Forest Jepang.

Hutan Bambu Keputih tidak dibuat menjadi tempat wisata dengan sengaja. Bahkan sebelum menjadi objek wisata, tempat ini merupakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir). TPA ini sudah ada sejak tahun 1970, kemudian pemerintah kota menutupnya sekitar tahun 2000. Sementara lokasi yang dulunya TPA Keputih dipindahkan ke daerah Benowo.

Supaya tidak terbengkalai, pemerintah kota sengaja menanam bibit bambu di area tersebut. Dan setelah belasan tahun, tempat tersebut tumbuh pepohonan bambu yang lebat. Dirapikan sehingga terlihat seperti sekarang ini. Hingga menjadi tempat wisata yang sangat menarik dikunjungi.

Untuk menjaga kelestarian area, Pemkot Surabaya membentuk satgas. Satgas ini bertugas mengamankan area taman supaya tetap lestari. Dimana telah ditetapkan 15 orang satgas untuk bertanggung jawab. Dan karena lestarinya, tak heran jika 800 pengunjung mendatangi objek wisata ini per minggunya.

Jika kalian berkunjung ke Hutan bambu keputih Surabaya ini. jangan lupa untuk menaati peraturan yang berlaku, dan buanglah sampah pada tempatnya. agar alam kita tetap terjaga, dan tetap lestari. Salam lestari.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun