Karena itu , sarana pendidikan tidak hanya disediakan dalam bentuk pendidikan formal saja, melainkan pendidikan dapat disediakan di dalam pendidikan non formal dan informal
Syekh Al-Imam Sadiduddin As-Syiraji didalam kitab ta'lim muta'alim  berkata "Barangsiapa yang menginginkan anaknya menjadi orang yang berilmu, maka hendaknya ia memelihara para perantau menuntut ilmu dari kalangan para fuqaha, memuliakan , menghormati dan memberikan sesuatu kepada mereka. Sekiranya anaknya tidak menjadi orang yang berilmu, maka cucunya nanti akan menjadi orang yang berilmu"
3. Mengamalkan ilmu didalam kehidupannya
Hakikat ilmu adalah mengamalkannya, tanamkanlah kepada anak bahwa ilmu itu tidak hanya bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan saja , not study science just for science. Tapi ilmu itu bermanfaat sampai akhir hayat, mampu membingbing dan mengarahkan dari setiap perbuatan dan tingkah anak menuju keridhaannya sebagai langkah meraih  surganya  Â
Jika meninjau dalam kacamata sejarah orang-orang yahudi, bahwa dahulu Allah Swt.  telah menurunkan kitab taurat kepada  mereka untuk diamalkan, tetapi mereka tidak melaksanakan isinya.Â
Mereka itu bagaikan keledai yang memikul kitab yang banyak, Â tidak mengetahui apa yang dipikulnya itu. Bahkan mereka lebih bodoh lagi dari keledai, karena keledai tidak mempunyai akal sedangkan mereka mempunyai akal, tetapi tidak dipergunakan.
Oleh sebab itu, orang tua harus menanamkan  bahwa di tempat manapun anak berpijak , di sekolah  manapun anak belajar, di situlah anak harus senantiasa beramal shalih melakukan yang terbaik untuk bekal tujuan akhir anak di akhirat nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H