Mohon tunggu...
Ilma Amalia
Ilma Amalia Mohon Tunggu... Human Resources - Human Resource Development

Learner | An HR | Fakultas Sains Kognitif dan Pembangunan Manusia | University Malaysia Sarawak | blog pribadi: fiqrah-amalia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Love-Hate Relationship", antara Indonesia dan Malaysia

18 September 2018   05:41 Diperbarui: 19 September 2018   10:51 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas efek meluas pada sosial budaya kita. Saking dekatnya. Nama makanan sama, bahasa nyaris sama dan banyak lagi. Namun kalau di telaah sekali lagi, sebenarnya kita tidak benar-benar sama. Kalau anda pernah merasakan beberapa makanan di Malaysia, contohlah rendang. Bahan dasarnya mungkin sama yaitu daging. tapi dalam segi rasa? Ho.. beda bung dan saya juga pernah menonton acara masak-masak di channel Nat-Geo yang sedang berkunjung ke Malaysia. Ternyata rempah dan bumbunya tak sama.

Haruskah Indonesia claim rendang tersebut? Oh, saya rasa tidak perlu. Karena cita rasa Indonesia juga sudah punya karakter sendiri, begitupun Malaysia. Lantas sebegitu salahkah berbagi nama kuliner 'rendang'?

Saya juga kaget pada awalnya saat masih baru d isana, karena memesan nasi goreng dan diberi kuah. "What for?" Pikir saya nasi goreng hanya makanan kering. Tidak mungkin saya curahkan kuahnya ke piring.

Oh tapi ternyata beginilah cara atau standar penyajian di Malaysia. Kuah disediakan terpisah supaya konsumen tidak seret. Sungguh kalaupun cita rasa Malaysia-Indonesia benar benar sama, tentu saya-dan juga teman teman saya sesama perantau tidak perlu uring-uringan karena rindu makanan Indonesia.

Oke coba ganti, misalnya lagu. Selama saya di Malaysia, saya kerap mendengar lagu-lagu Indonesia diputar di radio Malaysia. Kenapa? Tidak ada masalah sebenarnya, karena melodinya memang mengena apalagi lafal lagu Indonesia amat dekat dengan negara seberang. Menurut saya itu wajar-wajar saja. Toh Indonesia juga sering memutar lagu asal Barat dan lainnya.

Komentar nyinyir netizen antar negara ini boleh jadi disebabkan kurangnya pengetahuan tentang negara tetangga. Sabda pepatah "tak kenal maka tak sayang". Pun saya semenjak lebih dalam mempelajari keadaan sosial-budaya disana secara langsung, jadi lebih anteng. Karena teringat saya memiliki guru, teman yang amat baik dan ramah selama saya disana. Bahkan saya anggap seperti keluarga. 

Jika ada permasalahan yang menyangkut subjek pun tentu tidak akan menyurutkan respek saya pada negeri jiran. Sebut saja itu oknum, tidak perlu kebanyakan majas Sinekdoke Totem Pro Parte, alias "pukul rata" dalam menilai 1-2 orang lantas mengatakan semuanya sama. Dengan penilaian dan kata kata yang buruk pula.

Saya tidak tau kenapa, andai yang bertanding adalah Indonesia-Malaysia selalu saja lebih tendensius. Dibanding dengan Indonesia melawan negara lain --yang padahal juga sesama negara ASEAN- atau tetangga terdekat.

Persis saudara kandung yang bertengkar karena memperebutkan hal yang sama. Tapi paham dong bagaimana kalau saudara sendiri dapat ancaman dari luar?

Yup akan lebih cepat membela satu sama lain..

Kalau kata bang Tere Liye "Kita memang 'selalu' bertengkar dengan orang yang kita sayangi. Adik bertengkar dengan kakaknya. Anak bertengkar dengan orangtuanya. Istri bertengkar dengan suaminya. Sahabat bertengkar dengan sahabatnya. Tentu saja. karena kita tidak mungkin bertengkar dengan orang yang tidak kita kenal, dan jelas tidak kita sayang. :) "

Masih Nyinyir? Mungkin teman kita kurang ramai, jalan-jalan kurang jauh, atau pengetahuan kurang luas.. ^-^v peace

18 September 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun