Saudara bangsaku
ditulis satu benua Asia Tenggara
yang dijuluki negara serumpun
karena memiliki banyak kesamaan
 sosial, budaya, sejarah kerajaan, dan agama.
Menggenggam erat jemari dua bangsa
kerja sama diberbagai bidang
bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang sosial
perlahan melangkah menuju negara maju menghadapi revolusi peradaban dunia yang baru.
TANDA TANYA
Oleh : Luthfiya Nurul Aulya
Di balik tirai, tangis samar terdengar
terbatas ekonomi, harapan pudar
semesta tampil hambar
jiwa rapuh berlogak tegar.
Langkah terundur, asa tidak luntur
mengumpulkan harta untuk meraih cita luhur
tiada apa jika perlu menunda
janji, aku tetap akan sarjana
Wahai jiwa yang beruntung
sudahkah engkau bersyukur?
S1, S2, S3, tidak menjamin hidup makmur
namun menjadi penggiling kebodohan hingga melebur
Meski jalan penuh kerikil dan duri
mengejar ilmu takkan membawa rugi
pena dan jeritan kerinduan menjadi saksi
dengan ilmu, kokoh pondasi diri.
Teruslah merasa dahaga atas ilmu
jika pengembaraan telah usai
 tanyakan pada dirimu
sediakah berbakti pada negeri?
LELAH, HILANG ASA
Oleh: Aminandra Muhammad
Malam menapaki sepi, sunyi
bersama lilin yang membakar diri sendiri
daku sendiri, bersama skenario juang mimpi duniawi
hingga kini, arah tanpa mata angin kutapaki
jatuh bangun, terseok sandung, bagaikan santapan sehari-hari
namun, selalu kuhadapi dengan tabahnya Tuhan meberkati hati
Sepoi-sepoi angin berbisik
 "Bukalah tingkap duniawi."
sembari halaman demi halaman kupercayai
tanpa lelah kucoba menggapai apresiasi
 hanya untuk masa tua nanti.
Wahai diri!
perjalanan engkau masih panjang
hingga akhir liang kubur nanti.