Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Jawab Nah Nah Nah Nah Nah Nah Nah Nah Nah Nah

20 Januari 2018   00:09 Diperbarui: 20 Januari 2018   03:35 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Nah nah nah nah nah nah nah nah nah nah,"

Jawablah kesedihanmu dengan lirik itu Jude. Sebuah lirik reff akhir dari The Beatles "Hey Jude" seperti halnya namamu.

Jude, kau diam dari jeruji, namun  itulah yang kusampaikan untuk menghapus laramu. Lagu yang selalu kunyanyikan dihadapanmu agar kau menolehku.

Aku tetap kau anggap sahabat Jude. Aku yang mencintamu sejak dulu hingga datanglah lelaki itu menjadi bagian hidupmu. Kalian begitu mencintai.

Sedihku bercampur bahagia melihat perpaduan kalian. Kebahagiaanmu, kebahagiaanku Jude, meski sakit tetap menjadi sahabatmu.

"Kita kan tetap bersama James," ucapmu padaku yang memvonis kita tetap bersahabat dan.... kau bagian dari hidupnya. Aku menerima itu Jude.

"Hey Jude, Don't Be Affraid," ucapku padamu, ketika kau akan melangsungkan janji suci. Kau takut itulah akhir persahabatan kita.

Kau tahu aku mencintaimu. Tapi masih saja kau menganggapku sahabatmu. Padahal sikapmu menunjukkan kau juga mencintaiku.

Terlihat jelas, kau melawannya ketika dia melarang agar kau tak lagi berhubungan denganku. "Aku bersahabat sejak lama dengan James, kau tak memiliki hak memisahkan kami," ucapmu pada Roy, padahal dia adalah suami sah mu

Lalu kau menghubungiku dengan menangis. Aku katakan padamu, persahabatan kita selamanya meski dengan temu dan komunikasi yang minim. Itu untuk kebaikan rumahtanggamu.

"Aku tak bisa, jika sehari tak di dekatmu James," ucapmu.

"Ayolah Jude, kau sudah menikah. Kau harus merenggangkan persahabatan ini," kataku saat itu padamu. Roy bermuka masam menunggu kita saat itu yang bercerita di bangku taman. Roy berdiri lima meter memantau kita.

"Lalu aku harus bagaimana jika aku sedih merindukanmu?" tanyamu.

"Kau mencintai Roy?"

"Ya," kau jawab dengan yakin.

"Kalau begitu, bangun dan kembangkanlah cintamu itu," kataku padamu kala itu.

"Bagaimana jikaku sedih James,"

"Jawablah kesedihanmu itu dengan lirik nah nah nah nah nah nah nah nah nah nah," ucapku mencandaimu saat itu. Kau tersenyum dan memeluk sahabatmu ini. Itu pelukan terakhir kita.

Tapi, rumahtangga kalian nyatanya tak berjalan mulus. Kau meracuninya. Kini kau bertanggungjawab atas kematiannya.

Jika kau masih bersedih di balik jeruji ini Jude, jawablah kesedihanmu itu dengan lirik lagu nah nah nah nah nah nah nah nah nah nah.

Sei Rampah 20/1/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun