Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menelisik "Cheng Ho "dalam Peradaban Portugis di Macao

26 Desember 2017   16:01 Diperbarui: 26 Desember 2017   17:17 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh sebelum Bangsa Eropa berlayar mengelilingi dunia, Tiongkok sudah memulainya terlebih dahulu pada ekspedisi pertama pada 1405 pada masa Kaisar Yongle dari Dinasti Ming. Saat itu perdagangan melalui jalur sutera yang telah di mulai 200 tahun sebelum masehi. Dari pelayaran tersebut berkaitan juga dengan keberadaan Macau.

Macau adalah Kota Administratif Khusus yang berada di Provinsi Guangdong Republik Rakyat Tiongkok. Hanya saja Macau diberikan kebebasan tersendiri dalam pemerintahannya. Guangdong dulu disebut dengan Kanton. Berdasarkan peta perjalanan Laksamana Cheng Ho, Kanton adalah tempat persinggahan sebelum melanjutkan pelayaran Asia dan Afrika.

Ada tujuh pelayaran Laksamana Cheng Ho mengarungi Asia dan Afrika. Pelayaran pertama Cheng Ho jatuh di Afrika bagian timur. Hal ini memicu pemikiran sebuah keterkaitan pesan berantai antara antara Afrika Timur dan Afrika bagian selatan yaitu Tanjung Harapan yang merupakan pelabuhan pertama Bangsa Portugis pada 1487 yang dipimpin oleh Bartholemeus Dias.

Tidak hanya itu, ekspedisi Cheng Ho juga berulang kali membawa kru kapalnya menyingahi Calicut, sebuah daerah di India. Calicut atau Calcuta sebanyak lima kali disinggahi Laksamana Cheng Ho. Zaman dahulu setiap persinggahan tentu akan meninggalkan sebuah jejak asal muasal penyinggah yaitu orang-orang Tiongkok.

Maka, saat Vasco Da Gama menemukan Hindia pada 22 Mei 1498 tentu masyarakat Calicut menceritakan pelayaran Cheng Ho, malah bisa jadi dokumen pelayaran Cheng Ho diberikan pada pihak Portugis. Sebagaimana Ekspedisi Cheng Ho yang lebih dahulu tiba di Malaka, begitu juga Portugis dengan mudah menguasai Malaka pada tahun 1511.

Jarak waktu saat perlayaran terakhir Cheng Ho di tahun 1433 tidak terlalu jauh jika dikaitkan dengan pelayaran-pelayaran bangsa Portugis yang dimulai tahun 1487. Hanya memakan waktu 54 tahun. Artinya masih ada generasi di tempat persinggahan yang sudah terlebih dahulu didatangi para penjelajah.

Begitu juga saat Portugis mulai menguasai Macau pada tahun 1557. Dokumen-dokumen Cheng Ho di tempat persinggahan menjadi cikal bakal masuknya Portugis ke Canton atau Provinsi Guangdong Tiongkok. Salah satu daerah pesisir di Canton yaitu Macau. Hingga jelaslah, Laksamana Cheng Ho terlibat dalam masuknya Bangsa Portugis Ke Macau.

***

Gereja Santo Paulus: www.cina.panduanwisata.id
Gereja Santo Paulus: www.cina.panduanwisata.id
Macau merupakan potret Eropa di Asia. Bagaimana tidak, penguasaan Portugis ratusan tahun memberi bentuk fisik seperti Eropa. Sehingga untuk menikmati Eropa di Indonesia cukup kita pergi ke Macau yang merupakan destinasi wisata begitu dekat dengan Indonesia. Di sana kita dapat melihat reruntuhan Gereja Santo Paulus

Gereja tersebut merupakan Kolese St. Paul yang dikenal dengan Mater Dei sebuah gereja Portugis di abad 17 yang didedikasikan untuk Santo Paulus Sang Rasul. Tapi gereja tersebut hancur saat kebakaran dan terjangan angin topan 26 Januari 1835. Tapi pada tahun 2005, reruntuhan itu resmi terdaftar di Situs Warisan Dunia -Unesco-.

Kuil Ama: www.cina.panduwisata.id
Kuil Ama: www.cina.panduwisata.id
Beginilah sebuah peraduan peradaban Eropa dan Asia. Selain Gereja Santo Paulus. Kita dapat berkunjung ke kuil tertua di Macau. A-Ma Templeatau Kuil A-Ma merupakan salah satu peradaban religi Asia Timur yang dibangun di era Dinasti Ming  1488. Kuil ini dibangun untuk memperingati Matsu yaitu Dewi Pelaut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun