"Kita bercanda. Tidakkah kau ingat, saat bubuk kopi terakhir kita dulu. Membuat kita minum kopi segelas berdua. Tidakkah kau ingat Nung. Ayolah, kembalilah pada pertemanan kita Nung. Soal Lastri, ia tidak memilihmu Nung,"
Danung menjatuhkan kerisnya. Menangis dan bertekut lutut di tanah. Lalu Sulaiman ikut bertekuk memeluk Danung. Mereka kembali dalam pelukan persahabatan. Namun beberapa saat kemudian, Lastri dari belakang menusuk tubuh Danung dengan keris.
"Lastri, apa yang kau lakukan?" tanya Sulaiman.
"Sudah ayo pak. Kita lari saja. Orang ini sudah banya menyusahkan rumah tangga kita selama ini. Kita segera ketempat pengungsian saja Pak," jelas Lastri.
Akhirnya merekapun meninggalkan Danung yang telah bersimbah darah tergeletak diguyur hujan.
Sei Rampah 4/11/2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI