Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan di Akhir November

28 November 2017   21:44 Diperbarui: 29 November 2017   06:44 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tekad Fadli pun bulat. Ia menembus peluru-peluru air dari maha kuasa, meninggalkan istri sendiri di rumah yang berusaha tidur mengelus-elus perutnya.

Tapi keluar rumah, Fadli tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Meminjam uang kesana kemari tak berhasil ia dapat. Apalagi warung nasi depan yang ingin dihutanginya kebetulan tutup. Naas benar nasib keluarga kecil itu.

Dari kejauhan rombongan Bang Marco tampak. Biasalah rombongan bajing loncat. Fadli pun mendatangi Bang Marco yang sedang bersama dua orang bajing loncat lainnya.

"Bang istriku belum makan bang dari pagi, pinjam uang abang dulu," harap Fadli pada Bang Marco yang masih saudara sepupunya itu.

"Nih buat kau cepek," Bang Marco memberi uang Rp100 ribu kepada Fadli.

"Eit tapi siap makan, kamu harus bantu kami Fad... biasa..," ucap Bang Marco pada Fadli.

Fadli pun mengerti kalau yang dimaksud Bang Marco. Yaitu membantunya mencuri barang muatan dari truk-truk yang lewat. Mau tak mau Fadli mengiyakannya. Uang yang telah diterimanya cukup untuk makan mereka dua hari.

Hujan masih berlanjut. Fadli pulang membawa makan dan belanja keperluan rumah lainnya. Disambut istri yang tersenyum lemas.

"Ayah dapat uang dari mana?"

"Ada sedikit kerjaan bantu orang depan lorong tadi bun, habis ini ayah mau kerja lagi," jelas Fadli berbohong pada istrinya. Kalau saja istrinya tahu uang itu dari Marco, pasti ia tak mengizinkan. Karena Marco selalu ada maunya jika menolong orang.

"Oh, yasudah hati-hati ya yah," ucap Istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun