Deri mengambil surat tersebut. Diam ia membaca isi surat yang pada akhirnya membuat Deri menetes air mata. Kini berbalik, Deri yang memeluk Dila.
"Kenapa kau tak mengatakan ini Dil, seharusnya kau katakana dan kita bisa mencari cara untuk menyelamatkanmu Dil."
"Tidak Der, akupun sudah Lelah menahan rasa sakit ini. Vonis akan kematianku adalah suatu hal yang kutunggu. Empat bulan ini aku hanya ingin membawa Satria pada kehidupan normal. Aku menyayanginya Der, aku ingin dia berubah, tapi sepertinya sudah gagal," tutur Dila.
"Tidak Dil, tidak..."
"Sudahlah Der, hanya tiga hari waktuku dari sekarang."
Deri tak kuasa menahan rasa terkejut itu. Ia menangis, terkulai lemas. Selepas Dila pergi dari rumahnya Deri mengurung diri. Hingga hari ketiga ia pun keluar dan melihat kenyataan jenazah Dila telah disemayamkan.
Sei Rampah 15/11/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H