Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Peniup Harmonika

12 September 2016   22:10 Diperbarui: 12 September 2016   22:15 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Chel,tahukah kau rumah ini begitu luas dengan halamannya. Kau pasti tak mengetahui tanah yang besar disini menyimpan dua rumah didalamnya,” cerita dia padaku.

“Ayo ikut aku,” Diandra mengajakku pada sebuah lantai rahasia tempat kemunculannya tadi.

Kami berjalan dalam gelap, dengan lampu kecil di tangan Diandra, hingga menaiki tangga. Sampailah kami pada sebuah kamar yang mirip dengan kamar sebelumnya, namun kamar yang satu ini terbuat dari dinding batu. Aku terheran, nyatanya rumah ini saling terhubung.

“Yah begini kondisi sebenarnya. Ayahku adalah Wiliam,”

Aku terkejut, Wiliam adalah salah satu pengusaha yang berada di tempatku berada. Diandra menjelaskan kamar dimana kami berada adalah rumah Wiliam, sedangkan rumah kayu itu adalah rumah pengasingan buat Diandra.

“Setiap nenek sihir itu datang aku harus ke rumah belakang lewat jalur bawah tanah tadi. Aku tak bisa menampakkan diri pada siapapun,” jelasnya.

“Maksudmu?”

“Sejak kepergian ibuku, ayahku kembali menikah dengan perempuan lain. Aku disekap tak bisa kemana-mana. Dia sangat menuruti istri barunya itu. Aku menyebutnya nenek sihir,”

“Menurut nenek sihir itu aku biang penyakit. Maka, setiap ia akan datang ke rumah ini, aku harus segera pergi ke rumah belakang,”

“Mereka sering tidak di rumah, kadang juga mereka sering di rumah. Maka,  suara harmonika itu kadang ada kadang ttak ada,” jelas Diandra.

Kami banyak bercerita tentang kehidupan Diandra. Menurutnya, jika hanya ayahnya saja yang di rumah itu, dia dapat bersama-sama dengan ayahnya. Tapi tidak, jika ada “nenek shir”. Nenek sihir itu sama sekali tidak ingin melihat Diandra.  Ternyata juga yang menghembuskan isu tentang horornya rumah belakang adalah Wiliam sendiri. Itu dilakukan agar tak ada warga yang mengusik kediamannya di wilayah belakang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun