“...mmm, akku orang seberang rumah ini,”
“Bagaimana kau bisa masuk?” tanyanya.
“Aku menyelinap, berusaha tak terdengar,”
“Apa tujuanmu,”
“Mencari orang yang meniup harmonika, apakah itu kau?”
Dia diam saja tak menjawab. Dia ketakutan, aku juga takut dengan cerita horor. Gadis ini nyata ataukah hanya jadi-jadian. “....eehhhh benarkah cerita orang-orang tentang beberapa orang dibunuh oleh penghuni rumah ini ketika coba masuk,” tanyaku.
Semakin lama dia semakin ramah. “Ah itu hanya cerita yang dibuat oleh ayahku. Mungkin kau mengenal ayahku, tapi tak pernah mengenalku,” jawabnya.
‘”Siapa ayahmu?”
“Nanti saja kuberitahu,”
“Oh ya namaku Scheleton,”
“Nama yang lucu, hehh. Aku Diandra,” jawabnya. Aku terus bertanya-tanya melepas rasa penasaran tentang cerita-cerita horor rumah itu.