Mohon tunggu...
Fiqi Haffaf
Fiqi Haffaf Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Al Quran Terpadu Yanbuul Quran 1 Pati

Saya menyukai sastra. Sastra tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Bahkan, Pramoedya mengatakan bahwa, "manusia tanpa mencintai sastra hanya menjadi hewan yang pandai".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bangkit Lagi

18 Juli 2023   17:02 Diperbarui: 18 Juli 2023   17:05 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat datang di kantor Anda, Pak. Saya Ilham, asisten Bapak," seorang asisten ternyata, lumayan bisa membantu beberapa pekerjaan.

Aku mengawali hari pertamaku dengan santai, rileks, dan menyenangkan. Karyawan-karyawan di sini lumayan baik, mungkin hanya dua orang itu tadi yang belum aku yakin apakah akan baik-baik saja.

Hari-hariku bekerja menyenangkan, setiap bulan aku digaji langsung oleh Bos Besar lumayan banyak. Lumayan, bisa untuk makan sehari-hari, mengirimi uang untuk keluarga di kampung halaman, dan lain-lain. Tidak hanya gaji, jika aku menyelesaikan sebuah tugas yang sangat penting dan selesai dengan sempurna, aku biasanya diliburkan dan diberi gaji tambahan untuk jalan-jalan. Itu membuktikan bahwa Bos Besar sangat baik.

Pernah suatu hari aku sakit dan tidak enak badan, dan aku diberikan tugas ringan untuk di rumah. Tetapi, pada saat aku ingin membuka tugas tersebut aku malah membuka tugas penting yang belum selesai karena tidak fokus. Akhirnya tugas itu hancur lebur, dan parahnya lagi tugas penting tersebut malah aku kirim ke kantor pusat dan bilang sudah aku cek, padahal belum. Alhasil perusahaan kami rugi besar. Akhirnya aku di cutikan sekitar satu bulan.

Dan minggu ini aku mendapat dua tugas yang lumayan penting. Untungnya dengan dibantu Ilham, asistenku yang lumayan berbakat, aku bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan lebih cepat. Hari ini tinggal mengirimnya ke kantor pusat karena sudah aku cek tiga kali. Tetapi, berhubung waktu makan siang sudah tiba, aku ingin makan terlebih dahulu.

Selesai makan aku kembali ke kantorku untuk mengirim tugas tersebut. Tapi, anehnya, pintu kantor yang padahal tadi aku tutup rapat, sekarang terbuka sedikit. Apakah ada yang masuk, atau itu tadi Ilham? Aku lalu masuk dan membiarkannya, mungkin ada orang yang tidak sengaja menabraknya dan akhirnya terbuka. Dan aku pun mengirim tugas tersebut.

Keesokan harinya aku ditelpon oleh Bos Besar, mengenai masalah dua tugas kemarin.

"Hai, Dimas, aku menelponmu karena dua tugas yang baru kemarin kau kirim, terdapat banyak sekali kesalahan. Aku juga tidak mengerti kenapa tugas kemarin terdapat banyak kesalahan, padahal tugasmu selalu selesai dengan sempurna. Karena hal tersebut aku memutuskan untuk mencutikanmu selama lima hari," jelas Bos Besar panjang lebar.

Hah! Padahal sudah aku cek tiga kali tugas tersebut dan benar sesuai standar perusahaan. Aku tidak percaya ini. Akhirnya aku hanya menuruti.

Di hari ketiga aku masih berpikir, kenapa bisa? Hingga aku teringat tentang pintu yang terbuka tersebut. Aku langsung menuju kantor dengan mobil miniku, menancap gas sekencang-kencangnya. Menyuruh security membuka cctv di ruang cctv. Lalu mengatur waktu ke empat hari yang lalu pada jam makan siang. Aku melihat dua orang yang membicarakanku di hari pertama, membuka pintu dan masuk ke kantorku. Mereka membuka laptopku dan merusak tugasku. Aku langsung mengirim video tersebut dan menjelaskannya kepada Bos Besar. Dan akhirnya Bos Besar menelepon mereka secara langsung dan memecatnya. Aku bersyukur semua sudah selesai, dan aku diminta Bos Besar untuk mengirim tugas yang asli. Untungnya aku mengcopy tugas tersebut ke flasdisk.

Beberapa hari berlalu, hp ku berdering. Ada telpon dari Bos Besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun