PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan dapat diwujudkan cita-cita suatu bangsa kepada para generasi muda, khususnya bagi mereka yang masih mengenyam pendidikan formal di sekolah-sekolah. Sehubungan dengan pelaksanaan pendidikan formal di sekolah, maka dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari adanya seseorang yang mendidik yaitu guru dan orang yang dididik yaitu siswa.
Hubungan antara keduanya tercipta dalam beberapa hal, baik itu dalam hubungan di dalam kelas maupun hubungan di luar kelas. Hubungan di dalam kelas antara guru dan siswa salah satunya terlihat dalam proses pembelajaran di kelas. Terkait dengan hubungan antara guru dan siswa di dalam kelas, ada beberapa permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah yaitu belum maksimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa.
Demikian juga pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi IPS yang diajarkan dirancang secara terpadu yang merupakan satu kesatuan dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi. Pembelajaran IPS yang diterapkan secara terpadu membutuhkan keterampilan seorang guru IPS dalam memilih metode pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini bertujuan supaya semua materi yang diajarkan dapat tercakup dan dimengerti oleh siswa secara keseluruhan.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi suasana belajar yang menyenangkan dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreatifitas. Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah (2006,) bahwa penggunaan metode mengajar yang bervariasi dapat menggairahkan belajar anak didik, pada suatu kondisi tertentu seorang anak akan merasa bosan dengan metode ceramah maka guru perlu mengalihkan suasana dengan menggunakan metode lain seperti metode tanya jawab, diskusi atau metode penugasan sehingga kebosanan dapat terobati dan suasana kegiatan pengajaran jauh dari kelesuan. Sama halnya dengan pembelajaran IPS, mengingat cakupan materi IPS yang cukup luas seorang guru IPS harus mampu menentukan metode yang tepat dan bervariasi supaya tujuan pembelajaran dapat terpenuhi serta pembelajaran tidak terkesan membosankan.
Hasil observasi penulis yang praktik melaksanakan pembelajaran IPS di SMP Al-Quran Terpadu Yanbu'ul Qur'an 1 Pati menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi, siswa sulit mengerjakan soal-soal yang diberikan, sikap siswa kurang bergairah menerima pelajaran, kurang aktif, kelas kurang berpusat pada siswa. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, kurangnya komunikasi siswa dengan guru, serta kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Akibatnya siswa tidak mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan, penguasaan konsep dan hasil belajar IPS siswa rendah, dan pembelajaran IPS jadi membosankan.
Dengan melihat hasil belajar IPS siswa, seharusnya seorang guru menggunakan suatu metode dalam mengajar yang bisa mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang cocok diterapkan adalah metode pemberian kuis interaktif. Agar pemberian kuis tersebut mampu menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan secara optimal, maka akan lebih baik lagi jika dibarengi dengan umpan balik (feed back). Umpan balik tersebut akan memberikan gambaran kepada guru tentang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah diberikan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan memberikan kuis interaktif dalam kegiatan pembelajaran IPS pada siswa kelas VIII-A SMP Al-Quran Terpadu Yanbu'ul Qur'an 1 Pati. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas VIII-A SMP Al-Quran Terpadu Yanbu'ul Qur'an 1 Pati melalui metode pemberian kuis interaktif.
Â
Belajar dan Pembelajaran
Belajar menurut Fudyartanto (dalam Baharuddin dan Esa, 2008) adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipenuhi sebelumnya, dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.