Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

Seorang suami yang sangat mencintai istrinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Musnahnya Golongan Muuda

26 April 2023   02:46 Diperbarui: 26 April 2023   02:58 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image :LAPAN/Kompas.com

"Saya Halalkan darah mereka, sini saya bunuh satu-satu," ucap Pangeran murka. Hal itu pun dicatat oleh penulis istana. Hasil sidang majelis istana pun menyebar ke seantero negeri.

***

Tibalah hari berpuasa bagi Golongan Muuda, yakni sehari sebelum munculnya rasi heolistik di langit malam, atau turunnya Dewa Hila.

Hari itu juga, pemusnahan dilakukan oleh sebagian rakyat negeri terhadap Golongan Muuda. Karena ucapan pangeran yang bakal membunuh Golongan Muuda karena tidak sama dalam berpuasa menjelang turunnya Sang Hila.

Pemimpin Golongan Muuda, Aeda yang paling terakhir dieksekusi, 

"Wahai pangeran, seketika Sang Hila nanti akan turun, maka sinar matanya yang marah akan memusnahkanmu seketika," ancam Aeda. Begitupun jantung Aeda dihunuskan pedang oleh Pangeran. 

***

Keesokan hari negeri terasa sunyi, separuh rakyat yang tergabung dalam Golongan Muuda tewas mengenaskan. Api pembakaran mayat-mayat pun masih menyala. Rakyat tak peduli, mereka ikut memusnahkan seluruh pengikut Golongan Muuda karena ucapan pangeran. Hari itu mereka berpesta dan bermabuk-mabukan, berpendapat merekalah yang benar menghitung kedatangan Sang Dewa Hila.

Ditengah pesta negeri, mata Pangeran terbelalak ke langit. Cahaya Sang Hila muncul. Telapak  kaki sebesar istana menuju ke bumi. Rakyat terhanyut dalam pesta kematian. Sesaat getaran Sang Hila sampai ke bumi, matanya tertuju pada makhluk ciptaannya yang tak meyambutnya dan seketika pancaran cahaya merah dari matanya meluluhlantakkan negeri.

Medan, 23/4/2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun