3. Transisi energi
Pada forum G20 kali ini, Indonesia berkomitmen sebagai salah satu negara pelopor dalam mendorong transisi energi, dari energi konvensional menuju kepada energi baru dan terbarukan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan.
Transisi energi yang dikampanyekan Indonesia ini demi memastikan masa depan yang berkelanjutan dan berasaskan pada prinsip green economy.
Demi mewujudkan tiga agenda prioritas tersebut, Indonesia harus benar-benar memanfatkan berbagai jalur diplomasi yang tersedia melalui 2 pilar pembahasan utama yaitu "Finance track" untuk pembahasan isu-isu ekonomi dan keuangan, serta "Sherpa track" untuk pembahasan ekonomi dan isu-isu pembangunan non-keuangan. Â
Selain itu, Pemerintah Indonesia bersama seluruh stakeholders terkait juga harus jeli memanfaatkan berbagai forum pendukung lainnya selama presidensi G20 di Indonesia, diantaranya yaitu "10 pertemuan Engagement Group" dan "11 pertemuan Working Group" dengan agenda pembahasan yang berbeda-beda.
Tantangan Presidensi Indonesia dalam G20Â
Adapun beberapa tantangan Indonesia dalam Presidensi G20 kali ini dapat dilihat dari beberapa poin, yaitu:
 1. Adanya komitmen dan solusi kebijakan yang konkritÂ
"Kepercayaan ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia, untuk membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ujar Jokowi secara virtual dari Istana pada Rabu, 1 Desember 2021 yang lalu.
Jokowi ingin Indonesia benar-benar memanfaatkan forum G20 sebagai katalisator ekonomi domestik dan global yang kini terseok-seok karena persoalan COVID-19.