Mohon tunggu...
Fiqhan Khoirul Alim
Fiqhan Khoirul Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mendunia akhirat

Bukan sosok yang terhebat, tapi menjadi yang istimewa dan satu satunya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjuangan dan Keimanan

29 September 2022   23:35 Diperbarui: 29 September 2022   23:41 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Salam saya haturkan kepada Tuhan yang mengatur segala hal

Semua tentang perencanaan

Hanyalah sebuah doa yang entah kapan terkabulkan

Bukannya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan

Tapi Tuhan lebih paham

Atas apa yang kita butuhkan

Mungkin kita dengan mudah merencanakan

Atau bahkan perlu waktu lama dalam menyusun konsep perencanaan

Lembur malam

Begadang hingga lupa akan pulang

Mendiskusikan satu hal

Rancangan akan kelancaran sebuah perhelatan

Kita sibuk akan memperkirakan

Hingga lupa

Akan eksistensi Tuhan pengatur segala hal

Kita lupa

Kewajiban kita sebagai hamba

Tergantikan menjadi sie acara sang perancang jalannya acara

Hahahaha

Tidak ada salah atas apa yang kita lakukan

Karena semua hal memang perlu direncanakan

Tapi yang tidak boleh kita lakukan

Berdoa kepada Tuhan 

Dan melakukan kewajiban sebagai hamba kepada Tuhan yang maha kuasa

Mungkin faktor ini yang menjadikan

Kritikan kepada pimpinan

Bahkan hingga aksi turun kejalan

Tidak membuat hati para pimpinan tersadarkan

Mungkin banyak dari kalian terpikirkan

Untuk mengakambing Hitam kan para pimpinan

Tapi lupa satu hal

Untuk melakukan introspeksi diri

Atas aksi yang akan berdampak nanti

Lupa akan kewajiban kepada Tuhan

Melakukan sembahyang yang seharusnya dilakukan

Terlalu sibuk diskusi di kopian

Hingga lupa sholat yang hanya butuh waktu sesaat

Yang terlalu sibuk merancang perhelatan Akbar

Hingga melupakan jamah sholat yang terkadang menjadi di remehkan

Hahahaha

Jadi mungkin segala kegagalan yang kita dapatkan sekarang

Bukan karena ketidak berpihakan tuhan kepada kita

Tapi justru tuhan rindu kita

Tuhan rindu akan keluhan dan penghambaan kita

Tuhan masih sayang kepada kita

Membuat kita jatuh tersungkur

Hingga akhirnya satu kata yang di ingat berulang ulang

Tuhan

Meraung, menangis dan menyesal penuh harap

Atas ekspektasi yang dibangun atas dasar ilusi

Hingga lupa yang mengatur semua

Jadi sahabat semua

Mari kita mulai lagi dari awal semuanya

Niatkan atas segala yang kalian rencana

Niatkan atas segala yang kalian aksikan

Atas dasar kepada Tuhan yang maha kuasa

Dan jangan tinggalkan kewajiban kita sebagai hamba 

Jika tidak ingin sang tuhan meninggalkan kita

Selamat membaca

Selamat berkaca

Dan selamat berjuang menegakkan kebenaran atas dasar tuhan yang maha kuasa

Salam pergerakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun