Mohon tunggu...
Leuly Dzul
Leuly Dzul Mohon Tunggu... -

Kesendirian adalah inspirasi ku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sosok Jiwa yang Tertidur, Hidup Dalam Mimpi

17 Mei 2012   07:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Berawal dari tiada, wajah yang melayang-layang dalam pikiran
teracak tak beraturan. Coba dan terus mencoba mencari solusi untuk
bagaimana pun caranya mencari jalan keluar untuk titik terangnya.
Sakit rasanya bagaikan tercelup di dalam lumpur. .
Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku.
Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada.
Pedasnya air samudra dan kemunafikan, hak-hak yang selalu terlupakan.
Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang.
Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka.
Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari.
Dari setiap kurikulum yang dustakan intisari kebenaran
Kau lempar pradigma tentang perdamaian, mengaliri kebenaran
ke sudut kemunafikan.,
Waktu akan segera bicara, dihinanya cerita yang menghias arti perjalanan ini.
#Naluri Ku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun