Mohon tunggu...
Fiona Try
Fiona Try Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

When nothing is sure, everything is possible.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pahami Secara Sederhana Multimedia Pada Jurnalisme dan Visual Interaktif

2 Maret 2022   11:05 Diperbarui: 2 Maret 2022   11:08 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi multimedia dalam pikiran kita. Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto-foto/multimedia

Informasi berita kini tidak hanya kita nikmati berupa teks, video, foto atau audio. Revolusi digital membuat banyak sekali kemajuan, salah satunya adalah jurnalisme multimedia dalam visual interaktif.

Berbicara mengenai 'multimedia' sekilas kita akan memikirkan beberapa elemen dasar seperti teks, foto, video, suara/audio, infografis, grafik, dan interaktivitas. 

Namun jika dilihat lebih dalam sebenarnya apa itu multimedia?

Multimedia secara umum diartikan sebagai penggabungan beberapa media yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dalam lima bentuk media seperti teks, grafik, audio, animasi dan video. 

Profesor studi media, Mark Deuze. Sumber: https://www.wikidata.org/wiki/Q2193997
Profesor studi media, Mark Deuze. Sumber: https://www.wikidata.org/wiki/Q2193997

Namun, yang akan kita bahas lebih dalam pada artikel ini adalah tentang multimedia dalam jurnalisme. Mark Deuze memiliki dua cara untuk mendefinisikan jurnalis multimedia:  

Pertama, jurnalis multimedia dapat menyajikan konten berita melalui media online dengan menggunakan lebih dari dua atau lebih dari elemen media. 

Kedua, jurnalis multimedia dapat menyajikan berita menggunakan beberapa elemen bahkan media yang berbeda. Contoh, menyiarkan melalui media online, media cetak, SMS, televisi.

Sama halnya dengan definisi multimedia interaktif yang menggabungkan elemen multimedia seperti animasi, foto, teks, video, grafik. Namun multimedia interaktif memiliki kontrol atas penggunaan media yang akan kita lihat contohnya pada pembahasan lebih lanjut.

Tiga definisi tersebut, anda dapat mengetahui bahwa prinsip dari jurnalisme multimedia adalah minimal harus memiliki tiga elemen seperti teks, video, dan audio.

Dari penggabungan elemen tersebut kita memiliki istilah baru nih namanya 'konvergensi media'. Istilah tersebut tercipta tidak hanya dari penggabungan media, tetapi tercipta karena akan menyangkut dengan praktik interaksi, pemasaran dan promosi kepada masyarakat. 

Eitss nggak pada bingung kan? Kok tiba-tiba saya  bahas tentang konvergensi media. 

Tenang, ini masih sejalan kok sama judulnya. Nah biar lebih paham, simak contoh konvergensi media menurut Mark Deuze.

Berikut ini adalah lima contoh konvergensi multimedia dalam bidang jurnalisme dan penyiaran: 

  1. Jurnalis dapat menyajikan berita di depan kamera yang disiarkan melalui stasiun televisi.

  2. Foto Jurnalis dapat memanfaatkan media online seperti Instagram untuk menyajikan informasi.

salah satu jurnalis fotografi yang kerap kali aktif membagikan hasil foto dan cerita dibalik dokumentasinya adalah @anggertimur. 


3. Berita kini  dapat diterima oleh masyarakat melalui e-mail dan platform online lainnya.

Salah satu contoh notifikasi berita yang masuk melalui email. Sumber: Tangkapan layar pribadi.
Salah satu contoh notifikasi berita yang masuk melalui email. Sumber: Tangkapan layar pribadi.

4. Perusahaan media penyiaran membuat proyek bersama dengan mengumpulkan, mengedit, dan menyajikan berita menggunakan elemen multimedia.

5. Tim media cetak hingga online bekerja sama mengumpulkan informasi dan mendistribusikan untuk semua media.

Visual Storytelling 

Menurut David Campbell kehadikan konvergensi media memberikan pembaruan pada dunia jurnalisme dan penyiaran, salah satu bentuknya adalah visual storytelling. 

Visual storytelling diartikan sebagai cerita yang dipadukan dengan media visual. Bagi jurnalis foto, fenomena ini menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi mereka dan komunitas foto.

Contohnya, foto jurnalistik oleh Borderland Broadcast Series yang membuat situs website untuk mengemas secara apik informasi berita yang mereka buat. Mereka hanya menggunakan elemen teks, foto, cerita, dan grafik. 

Visual storytelling ini kemudian melebar menghasilkan produk jurnalistik seperti dokumenter, sinema, video jurnalistik dan visual interaktif.

Salah satu contoh media berita yang sudah menyajikan visual interaktif adalah Kompas yang diberi nama dengan nama Visual Interaktif Kompas (VIK). Dari platform tersebut kita dapat melihat bagaimana Kompas menggabungkan elemen multimedia seperti teks, foto, infografis, video, dan audio dalam satu konten berita yang disajikan secara unik dan menarik pandangan mata. 

Dapat kita garis bawahi bahwa prinsip elemen multimedia dari visual interaktif ini adalah penggunaan elemen multimedia seperti teks, foto, infografis, video, dan audio yang mengarah kepada kreativitas dan interaksi untuk masyarakat. 

Sama halnya dengan kategori lain dari jurnalisme multimedia. Sebagai ciri dari foto jurnalis, penggunaan elemen teks, foto, dan cerita interaktif dalam satu konten yang menjadikan prinsip multimedia mereka.  

Temukan pembahasan secara singkat di podcast kami:

Kenalan sama Multimedia

infografis penjelasan mutimedia dalam jurnalisme. Sumber: Fiona Troyandi
infografis penjelasan mutimedia dalam jurnalisme. Sumber: Fiona Troyandi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun