Mohon tunggu...
Fiona Try
Fiona Try Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

When nothing is sure, everything is possible.

Selanjutnya

Tutup

Film

Melihat dari "Ngenest" (2015) Sisi Pernikahan Beda Budaya

19 September 2021   18:58 Diperbarui: 20 September 2021   08:27 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

Film yang berdurasi 95 menit karya dari Ernest Prakasa  yang sekaligus merangkap menjadi penulis dan pemeran utama. Berhasil menggaet 787.767 penonton dan mendapatkan rating di IMDb 7.0 , berhasil menduduki film terlaris pada tahun 2015. Film ini mengangkat tema besar yaitu ke- "cina"-an yang dimiliki Ernest.

Diskriminasi terhadap minoritas, Tionghoa /yang lebih akrab kita ketahui dengan sebutan "cina", kekawatiran suami agar anaknya tidak memiliki wajah oriental merupakan hal yang ditonjolkan dalam film ini.

Ngenest bercerita bagaimana Ernest telah menjadi minoritas sejak duduk di bangku Sekolah Dasar dan mendapat diskriminasi dari geng yang ada di sekolahnya.

Ketika dirinya sudah Remaja, ia memutuskan untuk menikahi gadis pribumi untuk memutuskan rantai keturunanya agar kelak anaknya tidak di bully seperti dirinya.

Saat Kuliah, Ernest jatuh cinta pada Meira yang merupakan keturunan Jawa dan Sunda. 

Segala cara untuk menaklukan hati Meira telah Ernest lakukan dan akhirnya mendapatkan respon baik dari Meira.

Akan tetapi, hubungan mereka terhalang oleh restu ayah Meira yang mengetahui bahwa Ernest adalah keturunan Tionghoa. 

Ayah Meira memiliki kenangan buruk dengan orang Tionghoa, sehingga ia trauma ketika melihat Ernest.

Lalu apakah Ernest bisa mematahkan prinsip keluarganya dengan menikahi gadis pribumi?

Karena disini saya akan membahas mengenai bagaimana genre pernikahan dalam film Ngenest (2015), maka jangan lupa tonton kelanjutan film ini untuk melihat keseruannya!

Film Ngenest Dalam Genre Wedding

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun