Mulai dari kue khas Banjar seperti cucur bebek, untuk-untuk, apam, bingka kentang, tapai dan banyak lagi hingga makanan berat seperti lontong dan ketupat juga tersedia disana. Hal menarik yang juga bisa kita dapatkan dari Pasar Terapung, yakni kita akan diberi paku yang ditancapkan pada sebilah kayu.Â
Paku tersebut nantinya kita tancapkan di kue atau belanjaan  yang akan kita beli, dengan begitu kita dapat dengan mudah mengambilnya.Â
Dengan adanya Pasar Terapung, kita dapat melihat secara langsung kebudayaan Banjar dan sekaligus melestarikannya. Pasar Terapung biasanya ada pada pagi hari dan malam hari saat weekend atau hari-hari tertentu.
Rumah Anno memilik ciri khas pada ornamennya dan juga termasuk tipologi bangunan rumah banjar tipe Palismasan 2 lantai yang masih tersisa saat ini.
 Di dalamnya, Rumah Anno menawarkan  sejumlah kerajinan khas Banjar yang dibuat dari kelompok UMKM, seperti batik sasirangan, aneka kerajinan tangan, pernak-pernik bisa ditemukan disini.Â
Sedangkan lantai satu Rumah Anno menawarkan bermacam spot foto dengan kebudayaan Banjar, sehingga cocok bagi yang suka berswafoto bisa mengunjungi Rumah Anno tersebut.Â
Setelah puas melihat-lihat kerajinan banjar dan berswafoto, Rumah Anno juga menyediakan caf yang dapat digunakan menjadi tempat bersantai. Caf yang menawarkan berbagai hidangan khas Banjar yang dikelola langsung oleh Chef Agus Sasirangan itu, memberikan cita rasa makanan khas Banjar yang dapat memanjakan lidah para pengunjung.
Taman Siring yang bersebelahan langsung dengan Sungai Martapura juga menawarkan kita susur sungai Martapura dengan menggunakan kelotokÂ
Sepanjang perjalanan, mata kita akan disuguhkan dengan keindahan kota Banjarmasin, kita dapat melihat kendaraan berlalu-lalang, tentunya sensasi menaiki kelotok menyusuri Sungai Marapura.Â
Selain itu, mata kita juga akan disuguhkan dengan bangunan yang semuanya bercat hijau disepantaran Sungai Martapura, yakni Kampung Hijau yang terletak di Jalan Keramat Raya, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur.Â