Mohon tunggu...
Fiona Christianni
Fiona Christianni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - dan jumpai aku dalam setiap kata.

konon, puisi adalah mahkota bahasa -Sapardi Djoko Damono. beri saya masukan | email : fionach1404@gmail.com|

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taman Siring sebagai Destinasi Wisata Banjarmasin

10 Januari 2020   05:28 Diperbarui: 10 Januari 2020   05:27 5764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar : dictio. id)

Taman Siring merupakan salah satu destinasi wisata Banjarmasin yang cukup terkenal. Taman yang terletak di Jalan Kapten Pierre Tendean, Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi, bahkan tak sedikit pengunjung yang menghabiskan waktunya bersama keluarga, pasangan, atau teman menikmati keindahan Taman Siring. 

Taman Siring biasanya ramai pada pukul 17.00 hingga 24.00 WITA, suasananya yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon-pohon rindang membuat siapapun betah berlama-lama disana. 

Belum lagi keindahan yang ditawarkan seperti Sungai Martapura dan kota Banjarmasin mampu menarik hati siapa saja. Dengan hal itulah mengapa Siring begitu digemari menjadi salah satu daftar tujuan destinasi wisata Banjarmasin.

Siring juga menawarkan sejumlah kenyamanan bagi pengunjungnya, seperti kemudahan akses wifi umum, wc umum, tempat duduk, hingga motif lantai yang dibuat bebatuan muncul dan bisa digunakan sebagai refleksi kaki. 

Siring juga menawarkan tempat-tempat yang memperkenalkan budaya Banjar, seperti Menara Pandang, Rumah Anno, Pasar Terapung, hingga Patung Bekantan yang terkenal sebagai primata Banjarmasin itu.

(sumber gambar : wisatabanjarmasin.com)
(sumber gambar : wisatabanjarmasin.com)
Ketika kita mengunjungi Taman Siring, kita langsung disambut dengan bentangan Menara tinggi yang langsung mengunggah mata yakni Menara Pandang. 

Menara yang dibangun tahun 2014 silam itu memiliki 4 lantai, luas bangunannya 1 x 36 M, dengan tinggi 31 M itu menampilkan arsitektur khas Banjar, dengan kapasitas atas muat 200 orang. 

Semua orang dapat melihat pemandangan Sungai Martapura, gedung-gedung bertingkat di sekitar sungai, serta  pemandangan Siring lewat Menara Pandang. 

Menara Pandang Banjarmasin dibuka setiap hari yakni Senin-Jumat jam 10.00-21,00 WITA, Sabtu jam 10.00-22.00 WITA, dan Minggu jam 08:00-21.00 WITA dan Menara Pandang tersebut sama sekali tidak dipungut biaya. Sehingga tak heran, tanpa membuat kantong kita keluar sepeser pun, kita dapat melihat-lihat keindahan kota Banjarmasin dari atas Menara Pandang.

(sumber gambar : wisatabanjarmasin.com)
(sumber gambar : wisatabanjarmasin.com)
Selain Menara Pandang, Taman Siring juga menawarkan tempat-tempat lain yang memperkenalkan kita pada budaya Banjar, yakni Pasar Terapung. Pasar yang berada di atas perairan dengan menggunakan jukung itu sudah menjadi ikonic Banjarmasin sejak dulu. 

Terlihat di sisi-sisi Sungai Martapura, beberapa jukung berbaris memenuhi Taman Siring  dan menjajakan jualannya yang beraneka ragam. 

Mulai dari kue khas Banjar seperti cucur bebek, untuk-untuk, apam, bingka kentang, tapai dan banyak lagi hingga makanan berat seperti lontong dan ketupat juga tersedia disana. Hal menarik yang juga bisa kita dapatkan dari Pasar Terapung, yakni kita akan diberi paku yang ditancapkan pada sebilah kayu. 

Paku tersebut nantinya kita tancapkan di kue atau belanjaan  yang akan kita beli, dengan begitu kita dapat dengan mudah mengambilnya. 

Dengan adanya Pasar Terapung, kita dapat melihat secara langsung kebudayaan Banjar dan sekaligus melestarikannya. Pasar Terapung biasanya ada pada pagi hari dan malam hari saat weekend atau hari-hari tertentu.

(sumber gambar : www.banjarmasintourism.com)
(sumber gambar : www.banjarmasintourism.com)
Tak hanya Pasar Terapung yang menjadi kebudayaan Banjar ditawarkan Taman Siring, Rumah Anno 1925 juga ikut turut menambah kesan sejarah Banjar. Rumah Anno sendiri merupakan rumah adat Banjar yang sangat jarang ditemukan di kota Banjarmasin. Dengan dibangunnya Rumah Anno di Taman Siring, tentu dapat melestarikan keberadaanya. 

Rumah Anno memilik ciri khas pada ornamennya dan juga termasuk tipologi bangunan rumah banjar tipe Palismasan 2 lantai yang masih tersisa saat ini.

 Di dalamnya, Rumah Anno menawarkan  sejumlah kerajinan khas Banjar yang dibuat dari kelompok UMKM, seperti batik sasirangan, aneka kerajinan tangan, pernak-pernik bisa ditemukan disini. 

Sedangkan lantai satu Rumah Anno menawarkan bermacam spot foto dengan kebudayaan Banjar, sehingga cocok bagi yang suka berswafoto bisa mengunjungi Rumah Anno tersebut. 

Setelah puas melihat-lihat kerajinan banjar dan berswafoto, Rumah Anno juga menyediakan caf yang dapat digunakan menjadi tempat bersantai. Caf yang menawarkan berbagai hidangan khas Banjar yang dikelola langsung oleh Chef Agus Sasirangan itu, memberikan cita rasa makanan khas Banjar yang dapat memanjakan lidah para pengunjung.

Taman Siring yang bersebelahan langsung dengan Sungai Martapura juga menawarkan kita susur sungai Martapura dengan menggunakan kelotok 

Sepanjang perjalanan, mata kita akan disuguhkan dengan keindahan kota Banjarmasin, kita dapat melihat kendaraan berlalu-lalang, tentunya sensasi menaiki kelotok menyusuri Sungai Marapura. 

Selain itu, mata kita juga akan disuguhkan dengan bangunan yang semuanya bercat hijau disepantaran Sungai Martapura, yakni Kampung Hijau yang terletak di Jalan Keramat Raya, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur. 

Dengan menyusuri Sungai Martapura kita hanya dikenakan harga sebesar Rp. 5000 saat hari biasa dan Rp. 10.000 saat sabtu dan minggu. 

Kita juga dapat mengunjungi Pulau Kembang, salah satu destinasi wisata Banjarmasin yang menawarkan pengalaman bersama para ribuan Kera dengan harga hanya Rp. 35.000-, saja.

(sumber gambar : tripadvisor.com)
(sumber gambar : tripadvisor.com)
Terakhir adalah Patung Bekantan yang terletak di seberang Taher Square, dekat Jembatan Dewi. Letaknya yang agak jauh dari Menara Pandang, tetap memiliki banyak pengunjung yang berbondong-bondong kemari. Hal ini jelas menarik perhatian karena Bekantan merupakan salah satu primata Kalimantan. Patung setinggi 6,5 meter itu baru saja diresmikan pada tanggal 10 Oktober 2015 silam. 

Di tengah mulut Patung Bekantan yang tampak menganga terdapat sejenis pipa kecil tempat keluar airnya nanti seperti Patung Singa Merlion dari Singapura. Sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, karena di Banjarmasin memiliki patung kurang lebih sama seperti Singapura bahkan lebih lokalitas.

Dengan demikian, Taman Siring bukan hanya sekedar tempat destinasi wisata biasa. Tetapi juga sekaligus memperkenalkan kita pada kebudayaan Banjarmasin. Sebagai generasi muda, kita tentunya patut berbangga dengan salah satu destinasi wisata Taman Siring di Kota Banjarmasin ini. Sehingga kita dapat turut memperkenalkannya sekaligus melestarikan kebudayaan Banjar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun