Mohon tunggu...
FINO TIRTOHANAFI
FINO TIRTOHANAFI Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA MA PROGRESIF BUMI SHALAWAT

F

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Jalur Rempah pada Masa Praaksara

1 Desember 2022   08:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:47 20589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jalur rempah ialah jalur yang menghubungkan antara bagian barat dan timur yang melintasi wilayah Nusantara (Indonesia) yang memiliki berbagai rempah-rempah. Sejak 45.000 tahun yang lalu Nusantara mengalami kemajuan dengan adanya pelayaran maritim dunia yang berdampak pada Budaya, agama, ekonomi karena Indonesia menjadi titik not dari semua tata niaga Nusantara memiliki beragam komoditas utama yang diperjual belikan, seperti Lada, merica, kayu manis. cengkih dan pala

Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah  dunia yang berawal dari Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah atau Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur niaga tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga Eropa

Dengan adnya migrasi manusia dan fauna dari Asia ke kawasan nusantara. Perpindahan tersebut di awali dari binatang-binatang Asia yang selanjutnya di ikuti oleh manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi pada kala pleistosen. Ditemukannya situs paleontologi tertua didaerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) danRancah di sebelah timur Ciamis (Jawa Barat) yaitu mastodon bumiayuensis (spesies gajah) dan rhinoceros sondaicus (spesies badak), merupakan bukti bahwa terjadi migrasi dari Asia ke Indonesia. Proses migrasi yang terjadi pada masa pleistosen inilah yang menyebabkan wilayahIndonesia mulai dihuni oleh manusia.

Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan kehidupannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.

Teori yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini didukung bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang melakukan migrasi menuju ke selatan. Adapaun salah satu bukti ditemukannya kapak tua di wilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua di kawasan Asia Tengah. Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.

Bahasa di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa yang ada di Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah nusantara.

ciri ciri fisik orang Negrito adalah berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir tebal. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanosoid yang mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.

Adapun orang Proto Melayu migrasi ke Kepulauan Nusantara sekitar 2500 SM. Sebutan Proto Melayu adalah untuk orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke nusantara. Mereka termasuk suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang dan Batak. Orang Proto Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang Negrito.
orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang kedua ke nusantara. Kedatangan mereka diperkirakan terjadi pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk deutro Melayu adalah Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi dan Manado

Hasil kebudayaan manusia pada masa Neolitikum yang ditemukan di Indonesia, di antaranya belung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata panah, gerabah, alat pemukul dari kulit kayu, dan perhiasan.

Masa Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena tidak dapat dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia Hal ini karena corak kebudayaannya ada di hampir setiap masa praaksara di Indonesia.

Sejak zamam dahulu manusia sudah memiliki naluri untuk interaksi sosial ata hubungan timbal balik antara individu, dan  Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu sosial. Dimana, tindakan sosial ini adalah tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Adapun ciri-ciri tindakan sosial antara lain tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain, tindakan sosial mempunyai arah dan akibat, dan tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.

Menurut Max Weber, tindakan sosial memiliki 5 ciri pokok, yaitu sebagai berikut.

  1. Tindakan manusia jika dilihat dari aktornya, mengandung makna subjektif yang bisa meliputi berbagai tindakan yang nyata.
  2. Tindakan tersebut diarahkan kepada seseorang atau beberapa individu lain.
  3. Tindakan nyata tersebut bisa bersifat membatin sepenuhnya.
  4. Tindakan tersebut memperhatikan tindakan individu lain dan bersifat terarah kepada individu tersebut.
  5. Tindakan tersebut berakibat dari pengaruh positif dalam suatu situasi, tindakan yang dengan sengaja diulang, dan tindakan tersebut dalam bentuk persetujuan secara diam-diam dari pihak mana pun.

Zaman Paleolitikum

Pada masa ini kehidupan manusia purba bergantung pada kondisi lingkungan dan alam sekitarnya.

Manusia purba masih hidup berpindah-pindah (nomaden), sederhana, dalam kelompok-kelompok kecil.

Jumlah anggota kelompok akan ditentukan dari banyaknya hasil buruan atau temuan makanannya, baik hewan atau tumbuh-tumbuhan.

Dalam kelompok-kelompok kecil ini sudah dikenal pembagian kerja, misalnya kaum laki-laki yang diberi tugas untuk berburu binatang dan kaum perempuan yang bertugas meramu makanan dan menjaga anak-anak mereka.

Zaman Mesolitikum

Pada masa ini, corak kehidupan masyarakat pra-aksara masih bercorak berburu dan meramu.

Tapi, sebagian kelompok sudah menemukan cara untuk menanam sayuran dan buah-buahan di ladang berpindah.

Pada masa mesolitikum manusia sudah tinggal di gua-gua (abris sous roche) dan pantai (kjokkenmoddinger).

Zaman Neolitikum

Ketika masuk ke zaman neolitikum, manusia purba sudah mulai hidup dengan menetap dan enggak bergantung pada kondisi alam.

Masyarakat pra-aksara sudah mulai membentuk perkampungan-perkampungan kecil.

Dalam kehidupan adaptasinya, masyarakat pra aksara yang hidup pada zaman ini sudah enggak lagi mengumpulkan makanan (food gathering) tapi mulai menghasilkan makanan (food producing).

Karena pola kehidupan food producing inilah jumlah anggota kelompok sosial pada zaman ini meningkat.

Seiring perkembangannya masyarakatnya bahkan bisa mengerjakan pertanian dan peternakan di waktu bersamaan.

Pada masa inilah juga manusia sudah mengenal sistem ekonomi barter atau tukar menukar barang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun