Tidak hanya itu, sebagian masyarakat Indonesia terlihat pelesiran di tengah imbauan pemerintah untuk menghentikan segala kegiatan di luar rumah yang tidak diperlukan. Masyarakat kita masih meremehkan virus corona karena persentase kematiannya hanya 3%, sementara Eropa kini tengah ambruk karena virus tersebut.
Di luar sana, masih banyak orang yang mengunjungi kafe, rumah makan, dan pusat perbelanjaan untuk nongkrong dan mengabaikan social distancing. Lebih buruk lagi, ada seorang pasien COVID-19 di Jakarta yang melarikan diri dari karantina dengan dibantu oleh keluarganya. Jika terus seperti ini, kita tidak tahu lagi mau seberapa besar lonjakan pasien yang terinfeksi virus corona di negeri ini.
Angka 134 bukan angka yang kecil. Namun, kita semua tidak tahu apakah angka tersebut benar-benar menyatakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi virus corona.
Kita yang awam tentang dunia medis tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menjaga kebersihan dan tetap berada di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona.
Selain itu, hal terpenting yaitu jangan ragu memeriksakan diri ke dokter apabila terkena penyakit, terlebih jika penyakit yang diderita dicurigai merupakan COVID-19. Jangan sampai kita menyesal karena meremehkan COVID-19 sebagaimana yang tengah terjadi di Italia sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI