Mohon tunggu...
Perempuan Sasak
Perempuan Sasak Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sasak

Perempuan Sasak, Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah William Tanuwijaya di Balik Suksesnya Tokopedia

17 Juni 2021   06:24 Diperbarui: 17 Juni 2021   09:25 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi ini adalah catatan podcast yang saya dengerin hari ini, yang lebih suka nonton atau dengar langsung jangan baca tulisan ini karena ini bukan spoiler lagi tapi sebagian isi yang menurut saya menarik saya tulis ulang.

Setiap kalimat yang diucapkan oleh William Tanuwijaya menjadi sesuatu yang sangat berharga banget. Semoga menjadi motivasi juga buat teman-teman. Beliau bercerita tentang bagaimana beliau memulai karirnya dari orang yang relatif tidak mampu. Ayahnya sakit-sakitan ketika kuliah dan kemewahan yang dipunya cuma akses internet karena waktu itu beliau part time sebagai penjaga warnet.

Beliau mengatakan kita harusnya bersyukur di era internet kita memiliki kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Tidak peduli dari latar belakang keluarga dan masa lalu.

Dan hal berikut cukup menarik untuk kita cerna;

1. Waktu itu sangat berharga.
Gunakan waktu dengan baik untuk membuat garis finish kita berbeda dengan orang lain.

Kita mungkin punya waktu yang sama tapi kapasitas kita mungkin berbeda, 24 jam sehari bagi orang yang sudah mahir tentu berbeda dengan orang yang baru merangkak. Konsepnya jangan pernah menyerah. Tetap bergerak! Saya menyadari mungkin ini kelemahan sebagian besar orang. Karena menggunakan waktu dengan baik merupakan hal yang sangat mudah diucapkan tapi sangat sulit untuk dijalankan. Internet memang mendatangkan kemudahan bagi banyak orang tapi juga bisa membuat kita scroll sampai ga lihat waktu untuk hal-hal yang tidak penting.

2. Integritas itu penting
Kalau kita masih gagal kita bisa berjuang jika tetap mau berusaha tapi jika kita kehilangan integritas itu sangat bahaya. Kita besar karena kepercayaan orang lain jadi jaga dengan baik.

3. Yang tidak pernah berubah adalah perubahan. Begitupun dengan bisnis, termasuk bisnis dibidang teknologi memiliki tantangan tersendiri karena teknologi terus berkembang dan akan selalu tergantikan kalau tidak ada inovasi dan penyesuaian dengan penggunanya.

Makanya setiap teknologi apa pun bentuknya kurang-kurangi mengatakan kalau itu ga bermutu hanya karena ga sesuai dengan gaya hidup kita. Sama kayak dunia kita dulu dan sekarang semuanya berubah dengan sangat cepat. 

Dulu kita mungkin pakai Friendster sekarang tergantikan dengan Facebook. Mungkin besok-besok kita beralih ke tik-tok karena lebih banyak manfaat yang ditawarkan. Mungkin tidak sekarang di masa depan tidak ada yang tahu. Jadi stop nyinyirin teman yang suka pakai tiktok. Kelen ga ada kontribusi apa pun dalam hidupnya, termasuk isi kuota yang mereka pakai.

Menurut saya poin ke tiga ini berlaku untuk bisnis dibidang apa pun. Karena kalau kita tidak bisa menyesuaikan produk yang kita tawarkan dengan kebutuhan konsumen. Produk kita akan cepat tergantikan dengan produk baru yang memiliki keunggulan yang lebih baik.

4. Penting untuk melibatkan pemodal dalam bisnis begitu juga dengan team karena sesuatu yang besar tidak bisa dikerjakan sendiri. Dalam perjalanan karirnya William atau pendiri Toko Pedia bercerita bahwa beliau membutuhkan waktu 2 tahun untuk mencari pemodal dan pernah ke luar negeri untuk pertama kalinya untuk persentasi bisnis di depan para investor tapi setelah 5 menit beliau berbicara beliau diusir karena bahasa inggrisnya ga bagus, orang ga ngerti dia ngomong apa. Tapi lihat Tokopedia yang sekarang Google dan Alibaba ikut menjadi investor di unicorn Indonesia ini.

Kalimat yang paling saya suka
"Pada akhirnya sesuatu yang kita dapatkan dalam bentuk materi akan mendatangkan keamanan financial untuk generasi kita yang akan datang tanpa memaksa mereka untuk menjadi seseorang yang sama dengan orang tuanya"

Sumber: podcast @deddyCorbuzier

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun