Mohon tunggu...
Fini RosyidatunNisa
Fini RosyidatunNisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobby saya adalah membaca, menulis, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Logika Cacat

1 Maret 2023   22:35 Diperbarui: 1 Maret 2023   22:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpuisi itu mengajarkan

Jika tidak hanya berpantun

Yang sama-sama dinikmati hati

Saling memiliki kaitan emosi

Kata-kata menyentuh rasa

Suara mendukung raga

Menanda kehadiran bersama

Dari tangan menarik

Tangan kiri pun melirik

Semua yang diciptakan saling menahu

Apalagi Tuhan Yang Maha Tau

Pola tingkah laku ber-iringan

Dengan dukungan dan motivasi

Menggelora di dada sembari

Menghujam kuat sebagai arti

Jika bulan banyak sekali

Saat bintang seorang diri

Matahari pelopor di batasan bumi

Membawa sejuta akibat

Tapi percayalah yang terjadi sudah pasti

Sedang dugaan selalu semu

Maka berpesan jangan terikat

Pada logika-logika yang cacat

Hanya membawa mundur jauh

Seperti kala itu di masa lalu

Malam Kamis/ Hujan Rintik/ Awal Maret-2023

"sampai pada masanya susunan kalimat akan menjadi manjur, ketika disampaikan dari hati untuk kembali ke hati"

//Selamat malam, semoga senantiasa bersama rahmat dan kasih sayang Allah Ta'ala. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun