Mohon tunggu...
Fingga Martin
Fingga Martin Mohon Tunggu... Penulis - Penyair Jalan

CP: fingga.martin86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Posesif

12 Juni 2019   08:42 Diperbarui: 13 Juni 2019   12:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Cunelcom.tumblr.com

Aku meninggalkan jejak-jejak sajak di jalanan

Desa ke kota dilingkupinya aksara dalam kerumunan.

Mungkin ramai,

Mungkin pula sepi.

Namun aku tidak peduli,

Kendatipun tidak abadi.

Di bawah ketiak kerbau yang dicucuk hidung,

Di atas cinta yang berdimensi politis,

Dan segala serapahnya yang mengungkung,

Aku bukanlah makhluk yang kau anggap romantis.

Meski tidak ada jarum,

Mungkin pena ini masih bisa menyulam.

Setidaknya harapan itu nyata.

Lekas mengantarmu memungut sajak-sajak yang berjatuhan.

Dan meski tidak ada istana yang megah,

Mungkin rumah gubuk itu lebar terbuka pintunya.

Setidaknya apabila hujan deras tiba,

Kau tidak akan kuyup basah kehujanan.

Dan apabila panas matahari kian terik,

Kau pun tidak akan penat kepanasan.

//

Tanpa berkacak pinggang di teras gubuk itu,

Sembari menanti jawaban teka-teki,

Aku masih menyimpan seperempat sajaknya.

Hingga tatkala nanti puan datang,

Sajak-sajak itu senantiasa rentan untuk sumbang.

Sebab geloranya kian bersemi,

Dan tajam kasihnya pun mencuat ke dalam nadi.

Andai saja kau tahu,

Aku tidak ingin kau berdansa bersama dua ekor keledai itu.

Menikmati jamuan aroma pesing dari jas hitamnya,

Atau mungkin karet kondom dalam dompetnya.

Coba saja kau lihat!

Sungguh,

Aku menuntunmu dengan sajak-sajak.

Tidak dari rayuan iblis yang mengerubung dalam jubah nabi Yusuf.

Sementara cahaya,

Kentara jaraknya.

***

Cirebon, 12 Juni 2019.

(Sajak kepada Caca)

Fingga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun