Demikianlah, ketika Alloh berkehendak, ketika kita layak mendapatkannya, tidaklah sulit bagi Alloh untuk menyediakan sumber pahala yang tiada putusnya. Siapa yang bakal menyangka, bahkan mungkin si gelandangan sendiri pun tidak, bahwa seorang gelandangan akan bershodaqoh sebesar jutaan rupiah, bahkan lebih. Â Memang besaran shodaqoh sang gelandangan itu hanya satu juta rupiah. Tapi ketika jembatan itu telah berdiri (dan memang demikianlah adanya).. dan dimanfaatkan oleh banyak orang (dan jembatan itu memang digunakan sebagai jalan tembus bagi banyak orang di kotanya).. dan ketika orang-orang yang menggunakannya merasa terbantu dan puas lalu melakukan kebaikan-kebaikan karenanya.. maka aliran pahala akan terus mengalir kepada sang gelandangan, sejak shodaqoh itu dikeluarkan hingga (insya Alloh) hari kiamat kelak. Dan itu semua terjadi bahkan tanpa disadari oleh sang pemilik shodaqoh itu sendiri.
Maka jangan putus asa dari shodaqoh yang rasanya mustahil bakal dapat kita tunaikan. Cukup niatkan dan semangatkan diri untuk terus dapat bershodaqoh maka Alloh sendiri yang akan merampungkan niat itu, tanpa harus kita sendiri mengetahui bagaimana caranya. Melalui kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan, melalui kesabaran atas ketidakadilan-ketidakadilan yang kita alami, melalui hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, bisa jadi tersimpan potensi sumber pahala abadi yang akan mampu membuat kita ternganga pada Hari Perhitungan kelak.
Insya Alloh..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H