Mohon tunggu...
Finandi Apik Aeni
Finandi Apik Aeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Prodi Sastra Inggris

خير الناس أنفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KEDUDUKAN DAN KEMULIAAN WANITA DI DALAM ISLAM

18 September 2021   14:50 Diperbarui: 18 September 2021   18:21 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

" Wanita adalah salah satu tiang penyangga kekuatan umat yang mana mereka harus kuat dan kokoh dengan iman dan ilmu, agar umat ini tetap kokoh, berjaya dan berwibawa diantara umat lainnya." dikutip dari seminar Madrasah Mar'ah Shalihah, Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra M.A

Kita tahu bahwa Islam sangat memuliakan wanita. Jika dibandingkan dengan kondisi wanita pada zaman sebelum kedatangan Islam tentunya sangat jauh berbeda. Kehidupan wanita di masa sebelum kedatangan islam, wanita diperlakukan seperti barang dagangan atau hewan. Wanita tidak memiliki hak apa-apa, ia hanya dijadikan tunggangan harta dan diperbudak. Bangsa Nasrani memandang wanita sebagai pintu syaitan dan merupakan sesuatu yang najis. Wanita di dalam bangsa nasrani baru dianggap sebagai manusia pada tahun 1586 M.

Allah SWT. menggambarkan keadaan wanita pada masa tersebut pada Q.S An-nahl ayat 58-59.

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.

59

يَتَوَارَىٰ مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ ۚ أَيُمْسِكُهُ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

59. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.

Oleh sebab itu, pentingnya mengetahui kedudukan dan kemuliaan wanita untuk seorang muslim itu sangatlah penting, apa lagi pada zaman sekarang ini.

Adapun beberapa kemuliaan wanita di dalam Islam adalah sebagai berikut.

1. Islam memuliakan wanita sebagai seorang ibu.

Tentunya bukan barang sekali, melainkan sering sekali mendengar dalil-dalil yang menerangkan tentang kemuliaan kedudukan wanita sebagai seorang ibu.

Seperti pada Q.S Al-lukman ayat 14 yang berbunyi ...

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Tak hanya itu, Rosulullah Saw. pun menyebut nama ibu tiga kali sebagai orang yang lebih pantas untuk diperlakukan secara baik.

2. Islam memuliakan wanita sebagai seorang istri.

Kedudukan wanita sebagai seorang istri di juga diatur dan dimuliakan dalam islam . Islam melindungi hak-hak seorang istri. Seperti yang diterangkan pada Q.S An-nisa ayat 19 yaitu ...

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

19. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Dan diterangkan juga pada Q.S Al-Baqarah ayat 228 

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

228. Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru´. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma´ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Rosulullah Saw. bersabda : " Haq bagi istri dari suaminya yaitu memberikan makan pada istrinya, memberikan pakaian dan tidak memukul wajah istri ketika nusyuz, tidak mengatai dengan kata-kata kotor dan tidak menjauhinya ketika nusyuz, kecuali tempat tidurnya. Adapun tidak komunikasi dengan ucapan hukumnya haram kecuali ada udzur." 

(HR. At-tabrani dan hakim dari Muawiyah bin Haidah). Keterangan dari Syarah kitab Uqudulujain karangan Syeikh Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi al-Bantani, al-Jawi.

Serta hadist-hadist Nabi yang lainnya, yang berkaitan dengan kedudukan wanita sebagai seorang istri. 

3. Islam memuliakan wanita sebagai seorang anak.

Kedudukan Wanita sebagai seorang anak juga mempunya eksistensi yang tinggi. Apalagi jika menjadi anak yang Sholehah tentunya banyak sekali kebaikan yang akan diperoleh oleh orang tuanya.

Diantara keutamaan memiliki anak perempuan adalah sebagai berikut.

 1. Menjadi penghalang api neraka.

“مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَناَتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إلَيْهِن كُنَّ لَهُ سِتْراً مِنَ النّاَرِ”

“Barangsiapa yang diuji dengan mendapatkan anak perempuan kemudian ia berbuat baik kepada mereka (dengan mendidiknya) maka anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari sentuhan api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dekat dengan Rosulullah Saw.

”مَنْ عاَلَ جاَرِيَتَيْنَ دَخَلْتُ أناَ وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهاَتَيْنِ“

“Barangsiapa yang mengurus dua anak perempuan maka aku dan dia akan masuk surga seperti ini.” Beliau berisyarat dengan dua jarinya (telunjuk dan jari tengah). (HR. Tirmidzi)

3. Pelindung di Hari kiamat.

Diriwayatkan dari Uqbah bin Nafie ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,

مَنْ كاَنَ لَهُ ثَلاَثُ بَناَتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقاَهُنَّ وَكَساَهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجاَباً مِنَ النّاَرِ يَوْمَ الْقِياَمَةِ

“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan kemudian ia sabar atas (merawat dan mendidik) mereka serta ia memberi makan dan minum mereka dari apa-apa yang ia dapatkan maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari kiamat.” (HR. Ahmad)

4. Jalan menuju syurga.

إِنَّ اللهَ قَدْ أوْجَبَ لَهاَ بِهاَ الْجَنَّةِ، أَوْ أَعْتَقَهاَ بِهاَ مِنَ الناَّرِ”

“Allah Swt mengharuskan ibu itu masuk surga atau membebaskannya dari neraka disebabkan kasih sayangnya terhadap anak perempuannya.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan dalam hadist Abdullah bin Abbas, Rasulullah bersabda, "Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak lebih mengutamakan anak laki-laki, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga." (HR. Abu Daud).

Betapa indahnya Islam menempatkan wanita sebagai makhluk yang mulia. Wallahua'alam bisowab.

Penulis : Finandi Apik Aeni, Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung, Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi ,Prodi Sastra Inggris

Dosen pengampu FBIK : Dr. Ira Alia Maerani, S.H.,M.H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun