Hadirmu bukan sebuah keabadian
Datang lalu pergi seenak hati
Kokohnya rumah itu kian berganti
Rapuh nan tak berpenghuni
Nyatanya sang pemilik kini silih berganti
Katanya rumahnya sedang disewakan tuk diperbaiki
Namun kini tak lantas dihuni
Kini sang penghuni memilih pergi
Menetap di rumah yang lain
Tak ada harap tuk bisa kembali
Namun hadirmu selalu dinanti
Puisi ini menceritakan tentang kehadiran seseorang yang datang dan pergi, tak berniat untuk menetap lalu pada akhirnya memilih untuk menetap di "rumah" yang lain. Namun kehadiran seseorang tersebut masih selalu dinantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H