Pria tua itu tersenyum, dengan penuh kebijaksanaan. "Kadang, kita tak perlu memahami semuanya. Yang penting adalah keyakinan kita. Kopi ini mungkin hanya sekadar minuman, tapi dalam setiap teguknya, ada ketenangan yang menyentuh jiwa.
Ardi terdiam sejenak, merenungkan kata-kata pria tua itu. Ia merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar penjelasan rasional. Mungkin, rasa damai yang ia rasakan bukan hanya karena aroma kopi, tetapi karena setiap tegukannya mengingatkannya untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk dunia, untuk merenung, dan untuk berdoa dalam hati.
Hari itu, saat Ardi menghirup aroma kopi yang harum, ia merasa lebih dekat dengan kedamaian. Tanpa perlu memahami sepenuhnya hadist tersebut, ia mulai merasakan bahwa setiap momen kecil dalam hidup ini memiliki makna yang dalam. Dan mungkin, malaikat benar-benar beristighfar untuknya, seperti yang dikatakan teman lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H