Mohon tunggu...
Fina Alvilatifah
Fina Alvilatifah Mohon Tunggu... Guru - Seorang Ibu Rumah Tangga

Menulis menjadi alat untuk membahasakan isi kepala yang riuh secara komperhensip.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memutus Mata Rantai Keburukan dalam Sirkel Sosial Pertemanan

5 Oktober 2022   05:57 Diperbarui: 5 Oktober 2022   06:00 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bullying (pixabay.com/Tumisu) 

2. Menganggap Angin Laku Ujaran/Narasi Negativ

Kita tidak bisa menutup telinga, ketika mendapat respon bernada miring  dari lingkungan, orang-orang disekitar kita. Tapi kita bisa menyaring, apa yang harus kita simpan di dalam memori dan kepercayaan hati kita. 

Berikan ruang lebih sedikit dari respon negativ yang datang. Apalagi jika jelas-jelas kita paham yang bersangkutan memang karakternya atau sudah jadi bawaannya, semisal tukang gosip, suka merendahkan dan menghina.

3. Berikan Afirmasi Positif

Percaya atau tidak, ketika kita melakukan interaksi dengan orang lain. Energi kita tersedot dan menyisakan energi negativ jika berinteraksi dengan toxic people. Kita butuh rehat sejanak. Mengisi tangki jiwa kita dengan yang baik-baik. 

Dalam hal ini setiap orang memiliki cara berbeda, ada yang menenangkan hati serta pikiran dengan beribadah, ada yang melewati perenungan panjang untuk bisa memberikan afirmasi positif kepada diri.

4. Memiliki sircel pertemanan positif 

Kalau yang satu ini bisa diupayakan, yakin di luar sana masih ada yang mau berinteraksi dengan sehat.

Demikian adalah kiat-kiat sederhana, bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun