"Aku yang akan menikahimu. Persiapan pernikahan tetap dilanjutkan, biar aku yang menggantikan posisi Ken. Tapi, cinta tetap kumiliki dan kurasakan untukmu, aku menikahimu karena menyukaimu,"Â
Isna sangat terkejut, pengakuan seorang pria dingin ini membuatnya langsung berubah kaku karena sangat terkejut. Tiap kali mereka bertemu tak sekalipun diperlihatkan padanya tanda suka itu.
Senja di Teluk Penyu ini membuatnya menjadi saksi penuturan Key padanya. Senja yang indah dan sangat syahdu yang belum pernah ia rasakan.Â
"Aku tak berbohong, jujur ku akui lebih dulu menyukaimu sejak pertemuan pertama di sebuah kafe, waktu itu," ucapnya.
"Kak Key masih ingat?" tanya Isna.
Key mengangguk dan tiba-tiba menyentuh tangannya. "Menikahlah denganku, masalah cinta bisa datang belakangan. Maaf, Isna ... Aku sedikit memaksa demi persiapan pernikahan yang telah kamu lakukan, beruntung, Ken belum jadi kemejanya. Dia mengatakan semuanya, maaf tapi aku ingin kamu menjadi istriku," ucap Key.
Isna merasakan getaran aneh saat tangannya disentuh dan digenggam erat. Akhirnya ia menjawab kesediaannya menikah dengan kakak Ken.
Satu bulan kemudian, mereka menikah dan langsung menempati rumah baru. Key begitu menyayanginya dan memberinya banyak perhatian serta curahan kasih sayang.
Saat malam pertama, Key menyadari jika Isna belum bisa memberikannya karena mereka baru pertama kali dekat.
Hingga seminggu setelah pernikahan terjadi, Isna tiba-tiba berpakaian cukup sexy dan duduk di sisi tempat tidur.
Key menghampirinya, dari siang memang sudah menitipkan pesan melalui sebuah pesan yang dikirim ke nomor Isna.