Mohon tunggu...
Filsuf-Wannabe
Filsuf-Wannabe Mohon Tunggu... -

Jangan melakukan public speaking dalam bentuk apapun kalo dalam berargumen masih penuh dengan logical fallacy.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Ahok dan Gelas Berisi Air Setengah

8 Desember 2016   23:04 Diperbarui: 9 Desember 2016   01:30 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanyakan itu ke hati nurani kalian masing-masing.

Apa yang saya harapkan? Apa pendapat saya?

TIDAK ADA SATUPUN dari kita yang benar-benar tau apa maksud ucapan Ahok. Hanya Ahok yang tau. Kalau anda percaya tuhan, ya jadi hanya Ahok dan tuhan yang tau.

Saya yang seorang atheis hina ini gak mungkin bisa tau. begitu juga dengan anda wahai umat suci pendamba tuhan. Lebih baik diam saja dan tidak perlu merasa paling benar. Hal ini bisa di wujudkan dalam aksi nyata yaitu STOP menyalahkan Ahok. Saya juga STOP mendukung Ahok. Netral. karna faktanya ada 2 sudut pandang bernilai seimbang. Langkah paling bijaksana adalah diam tak memihak.

Yang berkompeten untuk memvonis benar atau salahnya Ahok hanya lah para profesor tata bahasa. alias para Linguis. Mereka adalah satu-satunyayang secara resmi punya kemampuan untuk memvonis Ahok karna itu adalah bidang keahlian mereka. Bukan saya. Bukan anda. Bukan ulama. Mereka para linguis adalah masternya tata bahasa. Mereka bisa memahami dan menjabarkan makna setiap kata dan kalimat. Polisi harus meminta bantuan para linguis untuk menyelesaikan kasus Ahok. Apapun hasilnya jika itu hasil kerja para linguis, bisa dihargai dan pasti bijaksana.

lah anda, ANDA PIKIR ANDA SIAPA?

Mohon bantuan share nya

Salam damai dari atheis hina calon target siksa malaikat penjaga neraka.

*Kritik dan masukan silahkan disampaikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun