Mohon tunggu...
Filsuf-Wannabe
Filsuf-Wannabe Mohon Tunggu... -

Jangan melakukan public speaking dalam bentuk apapun kalo dalam berargumen masih penuh dengan logical fallacy.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Ahok dan Gelas Berisi Air Setengah

8 Desember 2016   23:04 Diperbarui: 9 Desember 2016   01:30 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalo begitu, mari kita buat contoh kalimatnya.

LOGIKA PERTAMA :

- Saya dilempar batu (Aku dibandem watu)

- Saya dilempar pakai batu (Aku dibandem nganggo watu)

*Entah kenapa saya tertarik untuk menulis versi bahasa jawanya dalam tanda kurung. Mungkun karena versi bahasa jawanya lebih terasa feelnya.

Pada kalimat diatas, mari kita sama-sama setujui jika kata 'pakai' rupanya tidak berpengaruh. Ora ngaruh mas. Tetep podho makna ne. Maknanya tetap sama.


**MARI KITA yang berotak waras dan bermoral sama-sama mengakui ini, menyetujui ini. Atau malu sama bayi babi albino gegar otak berumur seminggu. Karna si babi bisa paham.

Lalu sekarang LOGIKA KEDUA :

- Saya makan tangan

- Saya makan pakai tangan

MAK JLEB! ngaruh ora mas? ngaruh enggak gan, sis, bro ? Hei bayi babi albino gegar otak berumur seminggu, menurutmu ngaruh enggak kata 'pakai' dalam kalimat diatas? Menurutmu merubah makna enggak?. *Si babi menjawab = NGARUH KAK!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun