Mohon tunggu...
Filosofi Hujan
Filosofi Hujan Mohon Tunggu... Penulis - Tongkrongan Para Penulis Keren

Thank you for your time, don't forget to drink water and happy reading.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Teknologi dalam Pendidikan: Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan 21st Century Skills

10 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 10 Agustus 2023   14:33 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Lembaga We Are Social 

Di era revolusi industri 4.0, di mana teknologi semakin canggih dan akan terus berinovasi setiap harinya. Hal tersebut telah mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia, terkhusus dalam bidang pendidikan. Transformasi teknologi yang telah terealisasikan dengan cukup baik ini berfokus pada integrasi teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, digitalisasi dengan teknologi telah menjadi unsur vital dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan untuk menciptakan generasi emas 2045. 

Menerapkan teknologi dalam pendidikan menjadi peluang besar bagi para pendidik dan siswa untuk mewujudkan sistem pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, interaktif dan relevan dengan perubahan zaman di tengah pesatnya perkembangan teknologi. 

Kemajuan teknologi telah memberikan kemudahan dalam mengakses berbagai sumber pendidikan untuk menunjang pembelajaran yang lebih cerdas dan menghadirkan suasana pembelajaran yang lebih menarik, mendalam dan berwawasan luas. Integrasi teknologi dalam pendidikan juga dapat memadukan pembelajaran dan komunikasi antara siswa dan pendidik tanpa batasan geografis. Dengan penerapan teknologi dalam pendidikan dapat menciptakan diskusi online, bertukar pikiran dan bekerja sama secara fleksibel.

Namun, penting untuk dipahami dan diingat bahwa kemajuan teknologi bukan untuk menciptakan kualitas manusia yang  malas dan lemah, melainkan alat untuk menunjang pembelajaran yang lebih cerdas dan inovatif serta menciptakan generasi muda yang berkualitas dan dapat bersaing di kancah internasional. Maka dari itu, peran pemuda sangat dibutuhkan untuk membuktikan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia yang kreatif serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dalam artikel ini, akan berusaha menjelajahi dan menganalisis berbagai aspek teknologi dalam pendidikan dengan meninjau manfaat, tantangan dan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan sumber daya manusia yang semakin cerdas. Artikel ini juga akan menghadirkan study komparatif untuk memudahkan pembaca dalam memahami pentingnya peran generasi muda serta penerapan teknologi yang tepat dalam pendidikan untuk menciptakan generasi muda yang sangat bernilai.

Dewasa ini, kemajuan teknologi yang sangat pesat dengan perlahan dan tanpa disadari telah mengubah perilaku dan pola pikir manusia dalam berbagai aspek. Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi juga telah memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap proses pembelajaran serta membantu dalam menganalisis dan menemukan solusi atas masalah pendidikan yang sebelumnya menjadi faktor penghambat dalam pembelajaran. Di samping dampak positif yang sangat nyata dirasakan, kemajuan teknologi juga menghadirkan sejumlah dampak negatif yang penting untuk disadari dan diperhitungkan. Ibarat pisau, dampak positif atau negatif yang timbul tergantung siapa orang yang mengimplementasi kemajuan teknologi dewasa ini. Berdasarkan kajian literatur membuktikan bahwa usia yang memiliki tingkat kecanduan tinggi atas teknologi adalah remaja. Dapat diartikan, remaja saat ini berisiko tinggi terhadap kecanduan smartphone. Berdasarkan data lembaga riset Digital Marketing Emarketer pada tahun 2018 memaparkan jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia diperkirakan lebih dari 100 juta pengguna. Simak gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1

Dapat diartikan bahwa sebesar 142 persen total smartphone lebih banyak dari pada populasi masyarakat Indonesia atau dapat diartikan juga bahwa setiap individu memiliki posibilitas memegang dua smartphone.

Berdasarkan penelitian, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kecanduan smartphone pada remaja, meliputi kesepian, kontrol diri dan sensation seeking behavior. Hal tersebut berkontribusi sebesar 23,7 persen terhadap tingginya kecanduan smartphone pada remaja. Penelitian tersebut diambil menggunakan teknik non probability sampling pada 327 siswa MAN 02 Bekasi yang berusia 15 hingga 18 tahun. Hasil statistik dari penelitian tersebut memaparkan sebanyak 52,3 persen siswa MAN 02 Bekasi memiliki kecanduan yang begitu tinggi terhadap smartphone. Artinya, siswa tersebut telah berlebihan menggunakan smartphone yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari yang jauh lebih penting, seperti belajar, membantu keluarga, menciptakan ide-ide kreatif dan kegiatan positif lainnya (FPSI, 2020). Maka dari itu, peran pemuda sangat penting eksistensinya dalam mengimplementasikan dan mengintegrasikan teknologi pada pendidikan agar menciptakan kualitas generasi muda mendatang yang lebih kompeten, berwawasan, inovatif dan kreatif, serta memiliki daya saing yang tinggi. Peran pemuda juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan 21st Centuary Skills, meliputi:

  • Berpikir Kritis (Critical Thinking). Dengan integrasi teknologi serta transformasi dalam pendidikan dan juga peran generasi muda diharapkan dapat meningkatkan critical thinking pemuda dalam menghadapi sesuatu. Sebab, pemuda emas adalah pemuda yang memiliki jiwa dan pemikiran yang kritis akan sesuatu hal yang terjadi dalam hidupnya.
  • Komunikatif (Communication). Komunikasi merupakan salah satu faktor kesuksesan. Berkomunikasi dengan lancar dan menarik terlebih di depan umum (public speaking) adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh generasi muda saat ini karena dengan komunikasi yang lancar dan menarik dapat meningkatkan value dalam diri dan respect lawan bicara.
  • Kolaboratif (Collaborative). Berkembang serta canggihnya teknologi saat ini, terutama dalam pendidikan menjadi peluang besar bagi pendidik atau siswa dalam berkolaborasi dengan individu atau kelompok yang lebih luas untuk saling bertukar pikiran serta menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif.
  • Kreativitas (Creatifivity). Kunci agar suatu institusi atau bisnis dapat sustainable adalah dengan meningkatkan kreativitas. Sebab, di zaman yang serba kompleks dan dinamis kreativitas sangat dibutuhkan agar dapat bertahan dengan tuntutan zaman, serta beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Menjadi pemuda yang kreatif dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi pada pendidikan akan menciptakan sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta meningkatkan sumber daya manusia yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

STUDY KOMPARATIF

Pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) dalam Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun