Mohon tunggu...
EconoSphere
EconoSphere Mohon Tunggu... Penulis - Kuasai Ekonomi dengan Sederhana

Thank you for your time, don't forget to drink water and happy reading.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Teknologi dalam Pendidikan: Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan 21st Century Skills

10 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 10 Agustus 2023   14:33 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Lembaga We Are Social 

Berhasilnya integrasi teknologi dalam pendidikan tidak lepas dari peran pemuda yang memiliki iktikad dalam menciptakan sistem pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman serta menghadirkan generasi mendatang lebih yang berkualitas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Eksistensi pemuda dalam sebuah bangsa menjadi unsur vital akan menjadi apa dan dibawa ke mana sebuah bangsa. Maka dari itu, menjadi pemuda yang cerdas, kreatif dan inovatif sangat dinantikan kehadirannya karena teknologi akan menghadirkan dampak positif hanya kepada mereka yang mempunyai iktikad baik dalam mengimplementasikannya. Memanfaatkan dan mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan dengan bijak oleh para pemuda akan menghasilkan dampak yang begitu signifikan terhadap perkembangan teknologi dan sumber daya manusia di masa mendatang. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menegaskan bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada kualitas pemudanya (Pembangunan Pemuda). Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) merupakan salah alat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan pemuda di Indonesia. Muhadjir, memperjelas bahwa IPP Indonesia masih dapat dikatakan rendah dan Indonesia berada di posisi ke-7 dalam Youth Development Indeks (YDI) Asean, dan dapat ditarik kesimpulan Indonesia hanya unggul dari tiga negara di Asean, yaitu Thailand, Kamboja dan Laos (Mutiara, 2020). Berikut data IPP Indonesia dari tahun 2015-2020:

Gambar 4

Sumber: Bappenas 
Sumber: Bappenas 

Ada lima faktor dalam penilaian Indeks Pembangunan Pemuda  (IPP), meliputi kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan, partisipasi dan kepemimpinan, lapangan dan kesempatan kerja, serta gender dan diskriminasi. Masing-masing faktor diukur dengan dua hingga empat indikator dari keseluruhan (15) indikator yang berlaku. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), menyatakan bahwa capaian IPP Indonesia dihitung dari 2015 hingga 2020 mengalami minim sekali peningkatan dan dapat dikatakan stagnan. Di antara ke lima faktor tersebut, lapangan dan kesempatan kerja merupakan faktor IPP terlemah, hal tersebut disebabkan oleh virus covid-19 belakangan ini (Sulistyaningrum, 2021). Kendati demikian, nilai IPP Indonesia harus terus ditingkatkan agar terciptanya kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dan innovative education system, serta mewujudkan peradaban yang cerdas dan berwawasan luas.

KESIMPULAN & SARAN

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi sangat diharapkan peran pemuda yang bijak dan cerdas dalam mengintegrasikan teknologi pada pendidikan. Maka dari itu, setiap pemangku kepentingan (stake holders) harus berkolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat agar terciptanya suatu sistem atau kebijakan yang cerdas dalam pendidikan. Bukan hanya itu, mereformasi model pembelajaran menjadi hal penting yang harus dipikirkan dan diperhitungkan agar sistem pembelajaran yang digunakan tidak lagi kuno, tetapi relevan dengan berbagai aspek yang telah berkembang dan maju. Meninggalkan sistem pembelajaran konvensional menjadi keputusan yang tepat dalam reformasi pendidikan di zaman yang kompleks dan dinamis karena siswa saat ini menginginkan lingkungan belajar yang interaktif dan bebas dalam bertukar pikiran bukan terpaku hanya pada satu guru. Memanfaatkan dan menerapkan Information and Communication Technology (ICT) dalam pembelajaran juga menjadi pilihan yang baik untuk menciptakan sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dengan terwujudnya kondisi lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menghadirkan generasi unggul dengan 21st Century Skills yang terus meningkat, dan dapat menggagas ide-ide kreatif dan inovatif yang berguna untuk bangsa dan negara.

Keberhasilan suatu transformasi sistem dalam pendidikan bukan hanya karena sekelompok individu yang beriktikad merealisasikannya. Tapi, sangat dibutuhkan peran dari seluruh pemangku kepentingan, meliputi pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan penjaga perdamaian (Polisi & TNI) dan seluruh lapisan dalam masyarakat. Dengan berkolaborasinya seluruh lapisan dalam masyarakat, khususnya peran pemuda sebagai kunci utama kemajuan bangsa, memanfaatkan teknologi dalam pendidikan dengan optimal dapat menciptakan generasi muda mendatang yang lebih kreatif, inovatif dan solutif, serta berpeluang besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

DAFTAR PUSTAKA

FPSI, A. (2020, January). Mengapa Generasi Melinial Rentan Kencanduan Smartphone? Jurnal Artikel Psikologi, 1. Retrieved Juli 2023, from https://psikologi.uinjkt.ac.id/mengapa-generasi-melinial-rentan-kecanduan-smartphone/

McGrill, D. C. (2004, Juli). Empire of the Son. Wired, 1. Retrieved Juli 2023

Mutiara, P. (2020, Oktober). Pembangunan Pemuda Kunci Sukses Bonus Demografi. Jurnal Artikel Pemuda & Olahraga, 1. Retrieved Juli 2023, from https://www.kemenkopmk.go.id/pembangunan-pemuda-kunci-sukses-bonus-demografi

Sulistyaningrum, W. S. (2021). Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia 2021. (B. Krisetya, Ed.) Laporan Indeks Pembangunan Pemuda 2021, 15. Retrieved Juli 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun