Tidak terima, orang tua Dinda mengekspresikan kekewaannya yang besar ke pada Dinda dan menganggap bahwa mereka telah ditipu habis-habisan oleh Dinda bahkan dibuat malu.
Kepergian Satrio justru menambah bumbu dalam cerita ini. Emosi saya juga memuncak saat melihatnya. Pada adegan tersebut, didapatkan sisi di mana orang tua Dinda dibohongi dan merasa kecewa. Sisi lainnya, Dinda sampai hati berbohong justru juga karena tidak ingin orang tuanya kecewa dan menjadi anak yang patuh kepada mereka.
Betul-betul menguras perasaan. Mencari siapa yang salah dan siapa yang benar pun tidak bisa saya dapatkan jawabnya saat menonton adegannya.
Setelah mengalami pertengkaran antara Dinda dan orang tuanya, film "Kapan Kawin" nyatanya turut mengungkap bahwa hubungan orang tua dan anak merupakan hal yang ciamik untuk dipelajari.
Kekecewaan orang tua Dinda dalam film kemudian ditukar dengan penuh keharuan, yaitu saat orang tua Dinda mengetahui bahwa putri sulungnya rupanya tidak berhagia dengan pernikahannya dengan Jerry dan mengungkapkan banyak sisi lainnya yang tak terduga.
Hal tersebut membawa orang tua Dinda lantas sadar bahwa mereka juga andil dalam kesalahan tersebut.
Bertanya 'kapan kawin' ke pada anak ternyata banyak mengungkapkan sisi-sisi tak terduga dalam alur cerita film ini. Selain itu, kita dapat tahu bahwa ternyata hubungan orang tua dan anak merupakan hubungan yang seharusnya melibatkan seluruh pihaknya untuk mau saling belajar dan mengerti satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H