Mohon tunggu...
Filma Dewi Lukito
Filma Dewi Lukito Mohon Tunggu... Lainnya - See The World By Writing

See The World By Writing

Selanjutnya

Tutup

Film

The Other Woman (2014), Film Bergenre Pernikahan

16 September 2020   22:48 Diperbarui: 17 September 2020   00:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Other Woman (2014)

Siapa yang engga emosi kalau kamu diselingkuhi pasanganmu?

Film The Other Woman (2014) ini menggambarkan kehidupan pernikahan yang berakhir cukup unik.

Bergenre pernikahan, tidak melulu romantis, loh!

Plot yang sajikan di dalam alur film menonjolkan bagaimana kehidupan rumah tangga sepasang suami istri, Mark King (Nikolaj Coster-Waldau) dan Kate King (Leslie Mann) dan wanita lainnya.

Opps.. wanita lainnya? 

Film diawali dengan seorang perempuan karir yang pintar ingin memberikan kejutan yang menggairahkan kekasihnya. Tetapi siapa sangka, justru dirinya syok berat karena yang ia temui adalah seorang wanita di rumah kekasihnya. Ia adalah Carly (Cameron Diaz), seorang kekasih Mark King.

Tahu kan siapa wanita yang ditemui Carly? Wanita itu adalah istri dari Mark . Keduanya sama-sama bingung dan yang paling memberatkan Carly adalah pernyataan bahwa Kate adalah istri kekasihnya.

Mark merupakan pria yang romantis dan selalu berhasil meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka nampak baik-baik saja karena saking romantisnya. Ditambah lagi Kate tergolong sobat bucin. 

Namun kejanggalan pada pertemuan kedua wanita ini berhasil mempertemukan mereka dan terdapat pengakuan terbuka dari Carly bahwa dirinya berpacaran lama dengan Mark dan sudah melakukan hubungan yang lebih jauh lagi.

Keduanya kemudian memutuskan untuk mempermainkan Mark dan memberi pelajaran ke padanya. Lucunya, Kate dan Carly menjadi sahabat dalam misi mereka. 

Pada perjalanan mereka melancarkan misi, keduanya dibuat semakin menggebu karena Mark tidak hanya memacari Carly, tapi juga memiliki wanita lain.

Duh! Dasar buaya...

Akhirnya mereka memutuskan untuk bicara ke pada selingkuhan lain Mark, Amber (Kate Upton) dan menceritakan semuanya. 

Asik! Teman sepermisian Kate bertambah nih.. Begitulah mereka bertiga kemudian menjadi sahabat akrab.

Aksi ketiganya berjalan lancar dan berhasil membuat Mark kelabakan. Namun, Kate, sebagai seorang yang sudah terikat pernikahan mulai galau untuk melepaskan status pernikahannya dengan Mark. 

Dilema yang panjang akhirnya membuahkan keputusan dan sahabat Kate juga mendukung dirinya. Ketiganya kemudian menjadi wanita sukses dan memiliki persahabatan yang manis.

Sekilas tidak seperti film pernikahan ya, sobat. Kalau kalian menonton film ini, sepertinya kamu akan merasa terhibur dan merasa hangat dengan persahabatan mereka. 

Lah, tapi kok bisa bergenre pernikahan alias wedding film?

Menurut Costanzo (2014), genre pernikahan pada film bertujuan untuk menunjukkan:

  • pemenuhan pribadi
  • kesatuan etnis
  • status sosial
  • cinta sejati
  • tirani tradisi

Pernikahan Mark dan Kate kurang lebih memberikan representasi seperti yang dinyatakan Costanzo dalam buku World Cinema Trough Global Genre. 

Selain itu, sisi pernikahan pada film The Other Woman turut menyorot kerekatan objek pada pernikahan, seperti cincin, rumah yang ditinggali bersama, dan lainnya. 

Buat yang sudah nonton, mungkin kamu juga merasa bahwa film ini juga bergenre hiburan atau bahkan drama. Lalu, apakah masih tetap bergenre pernikahan saja?

Genre dalam film bisa jadi tidak hanya satu sobat, karena sifatnya yang merupakan perubahan yang konstan seperti yang dijelaskan David Buckingham, "Genre is a constant process of negotiation and change".

Suatu genre juga dapat membantu kamu dalam memilih film, loh! Karena juga direpresentasikan ke dalam judul film.

Misalnya dari judul film ini "The Other Woman", apa yang terbesit pertama kali dalam benakmu? Diriku yakin pasti mengenai suatu hubungan atau menunjukkan cerita perselingkuhan.  

Bila kamu memang suka pada film yang mengusung cerita perselingkuhan, maka melalui judul film ini sudah sangat membantu kamu untuk memutuskan menonton filmnya atau tidak.

#filmologi03

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun