Pada perjalanan mereka melancarkan misi, keduanya dibuat semakin menggebu karena Mark tidak hanya memacari Carly, tapi juga memiliki wanita lain.
Duh! Dasar buaya...
Akhirnya mereka memutuskan untuk bicara ke pada selingkuhan lain Mark, Amber (Kate Upton) dan menceritakan semuanya.Â
Asik! Teman sepermisian Kate bertambah nih.. Begitulah mereka bertiga kemudian menjadi sahabat akrab.
Aksi ketiganya berjalan lancar dan berhasil membuat Mark kelabakan. Namun, Kate, sebagai seorang yang sudah terikat pernikahan mulai galau untuk melepaskan status pernikahannya dengan Mark.Â
Dilema yang panjang akhirnya membuahkan keputusan dan sahabat Kate juga mendukung dirinya. Ketiganya kemudian menjadi wanita sukses dan memiliki persahabatan yang manis.
Sekilas tidak seperti film pernikahan ya, sobat. Kalau kalian menonton film ini, sepertinya kamu akan merasa terhibur dan merasa hangat dengan persahabatan mereka.Â
Lah, tapi kok bisa bergenre pernikahan alias wedding film?
Menurut Costanzo (2014), genre pernikahan pada film bertujuan untuk menunjukkan:
- pemenuhan pribadi
- kesatuan etnis
- status sosial
- cinta sejati
- tirani tradisi
Pernikahan Mark dan Kate kurang lebih memberikan representasi seperti yang dinyatakan Costanzo dalam buku World Cinema Trough Global Genre.Â
Selain itu, sisi pernikahan pada film The Other Woman turut menyorot kerekatan objek pada pernikahan, seperti cincin, rumah yang ditinggali bersama, dan lainnya.Â