Oleh : Fildzah Indira(2210411058)
Grace Angela (2210411117)
Victoria Hutagalung(2210411183)
Raisya Nadiffa (2210411272)
Cut Youra(2210411276)
Zalicha Tafuus(2210411293)
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Psikologi komunikator dan psikologi pesan merupakan dua hal yang berperan penting dalam memahami proses interaksi komunikasi manusia. Lalu apakah yang dimaksud dengan psikologi komunikator dan psikologi pesan?
Psikologi komunikator adalah cabang psikologi dimana ketika seorang komunikator melakukan komunikasi dengan komunikan, yang berpengaruh tidak hanya apa yang komunikator tersebut katakan tetapi juga penampilan. Mengapa demikian? Karena penampilan membuat kita dapat terlihat lebih meyakinkan. Menurut Thomas J.Tobin, komunikasi itu adalah proses kunci yang membuat manusia dapat beradaptasi dan saling bertukar yang artinya komunikasi merupakan pesan yang dikirim dan diterima.
"He doesn't communicate what he says, he communicates what he is." kata-kata tersebut mempunyai arti bahwa pendengar itu tidak hanya memperhatikan apa yang kita katakan. Mengapa? Â Karena mereka juga memperhatikan siapa yang menyampaikan pesan-pesan itu. Jadi, terkadang di dalam psikologi komunikator, unsur siapa yang menyampaikan pesan itu lebih penting daripada isi pesan yang dikatakan. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa dalam psikologi komunikator membahas bagaimana kita menyampaikan pesan dan menyampaikan diri lewat komunikasi, serta penampilan yang meyakinkan dapat mempengaruhi bagaimana pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh seorang komunikan.
Selain itu, terdapat juga cabang psikologi lainnya, yaitu psikologi pesan. Apa itu psikologi pesan? Psikologi pesan membahas bagaimana manusia menerima, memproses, dan merespons pesan-pesan yang disampaikan lewat komunikasi. Hal tersebut melibatkan analisis mengenai bagaimana pesan-pesan yang kita sampaikan tersebut memiliki pengaruh kepada perilaku dan pikiran seseorang. Seperti yang kita tahu, pesan merupakan hal penting dari proses komunikasi dan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh seorang komunikator.
Melalui psikologi pesan, kita juga dapat mempelajari perilaku atau kognisi seseorang lewat pesan atau bahasa yang disampaikan oleh seseorang tersebut. Terdapat tiga bagian dalam menjabarkan psikologi pesan, yaitu pesan linguistik, pesan nonverbal, dan terakhir "organisasi, struktur, imbauan pesan". Ketika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara tersebut ada pengertiannya tersendiri dan cara-cara itu disebut pesan paralinguistik. Selain dari bahasa, manusia juga dapat menyampaikan pesan lewat cara-cara lain, contohnya dengan memakai isyarat. Cara itu disebut dengan pesan ekstralinguistik.
Dalam memahami interaksi komunikasi manusia, kita perlu untuk mempertimbangkan peran kedua cabang psikologi tersebut. Kenapa perlu? Karena Keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dalam memahami interaksi komunikasi manusia. Dengan psikologi komunikator, kita dapat memahami bagaimana seseorang menyampaikan pesan dan menyampaikan diri lewat sebuah komunikasi. Sedangkan, psikologi pesan membantu kita dalam memahami pesan yang dikirim dan diterima melalui komunikasi. Keduanya memiliki keterkaitan dan saling berhubungan, serta mempengaruhi dalam proses komunikasi.
2. Permasalahan
Psikologi komunikator dan psikologi pesan menjadi bidang yang menarik namun penuh dengan kompleksitas. Dalam psikologi komunikator, salah satu permasalahan yang seringkali mengemuka adalah bagaimana kita sering sekali tertarik dan percaya dengan komunikator yang memiliki penampilan yang menarik dan meyakinkan, walau sebenarnya sih niat dari komunikator belum tentu baik dan benar. Nah hal ini termasuk dalam ketidakmampuan untuk sepenuhnya mengenali serta memahami konteks psikologis dari individu yang berkomunikasi. Faktor yang mempengaruhi cara individu berkomunikasi ialah latar belakang budaya, nilai-nilai personal yang dianut, dan pengalaman hidup. Kadang ketidakpahaman kita terhadap perbedaan ini seringkali menjadi pemicu terjadinya kesalahpahaman atau bahkan konflik yang terjadi dapat menjadi nilai kejahatan baru dalam interaksi sosial.
Di sisi lain, dalam ranah psikologi pesan, penulis menemukan bahwa permasalahan utama seringkali berkaitan dengan kesulitan dalam menyampaikan pesan secara tepat dan jelas kepada penerima. Terkadang, pesan yang disampaikan cenderung ambigu atau tidak memadai dalam konteks yang dapat mengakibatkan kebingungan atau interpretasi yang salah. Selain itu, terdapat permasalahan lain dimana komunikator yang pandai menyampaikan pesan secara tepat ternyata malah menggunakan keahlian tersebut untuk menipu. Hal ini dapat terjadi karena adanya kurang pengetahuan dalam komunikasi dan kecenderungan mudah percaya kepada orang lain. Ketidakmampuan dan kemampuan untuk memahami bagaimana pesan dapat diterima dan diinterpretasikan oleh audiens dapat menjadi hal yang baik dan buruk.
Menyelidiki dan membahas permasalahan-permasalahan yang muncul dalam psikologi komunikator dan psikologi pesan menjadi penting dalam upaya meningkatkan kualitas komunikasi manusia secara keseluruhan. Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana individu memproses informasi, menyusun pesan, serta faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi interaksi komunikasi dapat membantu mengatasi berbagai hambatan yang muncul. Penggunaan kedua bidang ini untuk kegiatan negatif atau positif dapat memunculkan kewas-wasan baru agar lebih teliti dan bijaksana dalam menentukan sesuatu. Dengan demikian, langkah-langkah untuk memperbaiki proses komunikasi diharapkan dapat diambil dengan lebih efektif serta meningkatkan pemahaman yang lebih baik sehingga hubungan antara individu maupun kelompok dapat lebih harmonis.
Pembahasan
1. Teori yang digunakan
Kami menggunakan Teori Psikologi komunikator dan juga psikologi pesan pada podcast yang kami bawakan. Psikologi komunikator sendiri didefinisikan sebagai manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Psikologi komunikator juga mempengaruhi efektivitas seorang komunikator dalam berkomunikasi dengan komunikan. Komunikator bukan hanya memperhatikan apa yang dikatakan akan tetapi juga memerlukan penampilan yang meyakinkan,karena komunikas memperhatikan siapa yang mengutarakan atau menyampaikan isi pesannya. Psikologi komunikator mempunyai 3 ethos menurut aristoteles yaitu, pikiran baik (good sense),akhlak yang baik (good moral character), dan maksud yang baik (good will). Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator seperti :
- Kredibilitas
Kredibilitas merupakan persepsi komunikate mengenai sifat-sifat komunikator. Poin penting dalam kredibilitas adalah persepsi yang secara sederhana bisa diartikan sebagai pandangan komunikate kepada komunikator. Karena inilah persepsi tidaklah tetap melainkan berubah-ubah bagaimana pelaku persepsi,topik yang dibahas,dan juga situasinya.
- Atraksi (attractiveness)
Attractiveness merupakan daya tarik komunikator yang berasal dari fisik. Seorang komunikator yang baik dan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik (fisik). Contoh nya adalah ketika komunikator disenangi atau digemari yang memungkinkan komunikate menerima kepuasan.
- Kekuasaan
Kekuasaan menyebabkan seorang komunikator "memaksakan"kehendaknya kepada orang lain,karena mereka memiliki sumber daya penting (critical resources).
Sedangkan psikologi pesan merupakan cara komunikan yang mempelajari tentang bagaimana perilaku dan kognisi seseorang melalui pesan atau bahasa yang digunakan. Komunikasi pesan mempunyai tiga bagian,yaitu pesan linguistik,pesan non-verbal,dan imbauan pesan. Pesan linguistik merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata atau simbol-simbol verbal untuk mengirim pesan. Pesan non-verbal merupakan sebuah pesan yang melibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan tanpa kata-kata. Sedangkan, imbauan pesan merupakan pesan yang tidak diungkapkan secara langsung, namun bisa disimpulkan dari konteks atau situasi tertentu. Dalam film Catch Me If You Can terdapat unsur-unsur dari teori psikologi komunikator dan psikologi pesan.
2. Analisis
Catch Me If You Can merupakan sebuah film yang dirilis oleh DreamWorks Pictures pada tahun 2002. Film ini menceritakan seorang pria yaitu Frank yang telah menjadi penipu ulung di ranah pemalsuan identitas diri serta cek sehingga ia pernah menjabat sebagai pilot, dokter dan pengacara. Lalu, apa kaitannya film ini terhadap salah satu teori sosiologi komunikasi yaitu Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan?
PSIKOLOGI KOMUNIKATOR
Psikologi Komunikator memiliki pengertian sebagai manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Teori psikologi komunikator mempercayai bahwa pesan yang akan diterima oleh komunikan bukanlah sebatas pesan tetapi harus didukung oleh faktor lainnya, salah satunya yaitu penampilan. Terdapat pula kalimat "He doesn't communicate what he says, he communicates what he is." Â Kalimat itu bermaksud bahwasanya komunikator tidak hanya dapat memerintahkan pendengarnya untuk memperhatikan apa yang dia ucapkan. Tetapi, komunikan atau pendengar akan memperhatikan siapa yang mengutarakan atau menyampaikan pesan tersebut. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang terjadi di film Catch Me If You Can. Leonardo Dicaprio yang memerani sebagai Frank memiliki pesona tampan dan menawan. Tidak dapat dipungkiri ketika kita berbicara dengan seseorang yang well prepared, kita akan lebih mudah untuk mempercayai mereka. Teori ini pun meyakini bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifitasan komunikator yaitu Kredibilitas, attractiveness dan kekuasaan.
Jika kita kaitkan faktor-faktor diatas terhadap film ini  yakni ketika Frank menipu orang  yaitu ibu di salah satu bank. Disini dapat dilihat bahwasanya "ibu" tersebut akhirnya tertipu oleh Frank karena ia memiliki attractiveness dan akhlak yang baik (good moral character) . Selain itu, aksi penipuan Frank terus berlanjut. Ia pernah menyamar menjadi jurnalistik atau wartawan untuk mewawancarai salah satu pilot untuk mencari tahu bagaimana menjadi seorang pilot, apa saja yang dibutuhkan dan lain sebagai hal. Pada akhirnya pilot tersebut diwawancarai dan membongkar bagaimana proses menjadi pilot. Hal tersebut dapat dikaji dengan faktor kredibilitas. Dengan dandanan Frank yang sangat meyakinkan hal ini mampu memainkan persepsi komunikan dan pada akhirnya komunikan akan mempercayai komunikator. Kasarnya dandanan Frank yang meyakinkan sebagai jurnalistik mampu memainkan persepsi pilot dan pada akhirnya ia percaya kepada Frank. Setelah Frank mewawancarai, ia meluncurkan aksi penipuannya dengan berprofesi menjadi pilot. Ketika ia menjadi pilot palsu, ia belum memiliki seragam dan pada akhirnya Frank menggunakan faktor kekuasaannya dengan meminta kepada pihak pengurus seragam bahwa ia membutuhkan seragam dan ia merupakan pilot. Lalu dimana faktor kekuasaannya? Kekuasaan disini dapat dilihat ketika Frank yang jabatannya lebih tinggi daripada staf bagian seragam. Mau tidak mau, ketika Frank mengatakan bahwa ia pilot maka staf tersebut akan menurutinya karena perbedaan jabatan tersebut.
PSIKOLOGI PESANÂ
Lalu, apa kaitannya ya film Catch Me If You Can dengan teori psikologi pesan? Psikologi pesan sendiri merupakan cara seorang komunikator atau komunikan yang coba mempelajari perilaku dan kognisi seseorang lewat pesan atau bahasa yang disampaikan oleh seseorang tersebut. Jika dikaitkan dengan aktor Frank pada film tersebut, Frank memiliki keahlian dalam mengolah pesan yang ia keluarkan. Ketika dia mampu membohongi banyak orang berarti dia sudah memahami bagaimana bahasa yang seharusnya digunakan agar orang-orang percaya. Selain itu, struktur kalimat yang ia pakai dinilai apik dan tersusun secara rapi seperti halnya ketika ia menipu seseorang di bank, ia memulainya dengan menjual cerita sedih atau emosional agar mendapatkan belas kasihan.
Tidak sampai situ saja, Frank sangat mengerti bagaimana cara atau teknik memanipulasi sehingga orang-orang dapat percaya dengan dirinya. Ketika ia sedang menjadi dokter maka ia akan selayaknya dokter seperti menggunakan jas dan berbahasa seperti layaknya dokter. Dalam analisa mengenai psikologi pesan ini, dapat dikatakan bahwasanya Frank merupakan pribadi yang sudah paham betul bagaimana cara mengorganisasi pesan, melakukan imbauan pesan, menggunakan pesan non verbal dan bagaimana memainkan bahasa sesuai dengan profesi yang sedang ia jalani. Keahlian-keahlian tersebut bukanlah sebuah keahlian mudah tetapi sebisa mungkin pakailah keahlian tersebut untuk hal-hal yang berguna dan bermanfaat.
Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari film "Catch Me If You Can" ini menunjukkan mengenai relevansi psikologi komunikator dan psikologi pesan dalam memahami proses komunikasi manusia. Menyoroti bagaimana penampilan meyakinkan karakter utama mewujudkan psikologi komunikator, sementara keterampilannya dalam memanipulasi dan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan teknik mencerminkan pemahaman mendalam tentang psikologi pesan dan bagaimana pesan dapat mempengaruhi perilaku dan kognisi.
REFERENSIÂ
Yanti, F. (2022). Psikologi Komunikasi. Agree Media Publishing.
Kustiawan, W., Siddiq, A. N. F., Sa'adah, A., Fadhillah, H., & Ulandari, S. A. (2022). Pentingnya Psikologi Komunikator. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen, 2(1), 2045-2050.
laura, ratu. (2021). Psikologi komunikator dan Psikologi Pesan [YouTube Video]. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=InkZOun9K2c&t=2040s
PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. (2023). Retrieved December 3, 2023, from Live.com website: https://view.officeapps.live.com/op/view.aspx?src=https%3A%2F%2Frepository.unikom.ac.id%2F33127%2F1%2FBAB%2520XI%2520PSIKOLOGI%2520KOMUNIKATOR.ppt&wdOrigin=BROWSELINK
PSIKOLOGI PESAN. (2019). Retrieved December 3, 2023, from upj.ac.id website: https://ocw.upj.ac.id/files/Handout-COM105-KPM-12.pptx
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H