Budaya adalah nilai-nilai yang muncul dari interaksi antarbudaya dan diwariskan secara  dari generasi ke generasi. Clifford Geertz mendefinisikan budaya sebagai nilai historis yang dapat dilihat dari simbol-simbol yang muncul dalam interaksi manusia.
Dalam sosiologi komunikasi, budaya memengaruhi cara kita memahami informasi, sikap, dan perilaku orang lain. Agar komunikasi antarbudaya berjalan lancar, penting untuk kita mengenali keunikan tiap budaya, dan memahami prinsip komunikasi efektif.Â
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan yang multikultural, konflik budaya sering kali tidak dapat kita hindari. Perbedaan dalam nilai, keyakinan, dan kebiasaan sering menjadi penyebab utama terjadinya konflik, terutama di lingkungan kerja. Yuk, kita cari tahu apa saja penyebab konflik budaya!
Nilai dan Keyakinan yang Tidak Sama
Setiap budaya punya nilai sendiri, seperti kepercayaan agama, cara hidup, dan lainnya. Terkadang, perbedaan ini menyebabkan konflik. Misalnya, satu kelompok mungkin mengutamakan kebebasan individu, sementara yang lain lebih fokus pada kebersamaan. Jika tidak dibahas, perbedaan ini bisa memicu konflik.Â
Perbedaan Bahasa dan Gaya Komunikasi
Indonesia memiliki keberagaman bahasa dengan lebih dari 700 bahasa daerah. Bayangkan saja, setiap daerah punya istilah atau cara menyampaikan pesan yang berbeda. Hal ini bisa memicu salah paham jika tidak ada bahasa atau cara komunikasi yang disepakati bersama.Â
Pandangan Berbeda terhadap Hierarki dan Kepemimpinan
Ada budaya yang sangat menghormati struktur hierarkis, sementara ada juga budaya yang menganggap semua manusia setara. Perbedaan ini bisa menimbulkan ketegangan, loh! Terutama dalam lingkungan kerja.Â
Norma Sosial yang Berbeda
Apa yang dianggap sopan di satu budaya, bisa jadi dianggap tidak pantas di budaya lain. Perbedaan norma sosial seperti ini sering kali menjadi sumber konflik interpersonal di lingkungan kerja.Â