4. Pembunuhan Munir (2004)
Munir meninggal dunia dalam penerbangan Garuda nomor GA974 dalam perjalanan menuju Amsterdam untuk melanjutkan studi pascasarjana pada 7 September 2004. Pertama, Pollycarpus diperiksa sebagai saksi.
 Institut Forensik Belanda (NFI) telah menunjukkan bahwa Munir meninggal karena keracunan arsenik yang fatal. Pembunuhan Munir diduga dilakukan dengan meracuni makanannya.
5. Kebrutalan Aparat Reformasi Dikorupsi (2019)
Aksi nasional #ReformasiDikorupsi #RakyatBergerak #FinishReformasi dimulai pada 23 September 2019 di beberapa kota besar Indonesia antara lain Malang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Palembang, Medan, Semarang, Bandung, Denpasar, Kendari, Tarakan, Samarinda, Palua Ace dan lainnya di Jakarta dan diakhiri dengan aksi brutal dan represif oleh aparat dengan menembakkan gas air mata, water cannon bahkan peluru karet. Kartrid gas air mata kadaluarsa ditemukan di Jakarta sendiri. Selain itu, para pengunjuk rasa dikejar ke restoran, stasiun kereta api dan tempat ibadah.
 Aksi Nasional 7 Pasukan yang menyatukan berbagai elemen mulai dari pelajar, buruh, petani, nelayan dan pelajar dilawan dengan tindakan brutal dan kekerasan oleh aparat keamanan dengan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan. Akibat dari kebrutalan ini mengakibatkan tewasnya 5 orang dalam aksi tersebut, antara lain Immawan Randi dan Yusuf Kardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo; pemuda dari Tanah Abang, Maulana Suryadi; dan dua pelajar, Akbar Alamsyah dan Bagus Putra Mahendra.
6. Penembakan Randi dan Yusuf (2019)
Tewasnya dua Mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusuf Kardawi dan Randi yang tewas tertembak saat mengikuti aksi demonstrasi menolak RUU di  Kantor DPRD Provinsi Sultra, pada Kamis 26 September 2019 lalu.
Tragedi penembakan tersebut juga dikenang sebagai peristiwa September Berdarah atau Sedarah. Sejak peristiwa penembakan itu gelombang demonstrasi terus dilakukan.
7. Penembakan Pendeta Yeremia
Pendeta Yeremia ditembak mati pada Sabtu, 19 September 2020, di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Keluarga Pendeta Yeremia Zanambani yang ditembak mati di Kabupaten Intan Jaya, Papua, September lalu, menolak untuk mengadili kasusnya di pengadilan militer dan meminta agar dia diadili di pengadilan hak asasi manusia.