"Ru, kamu ngapain masih di sini?" Suara Doni secemas wajahnya.
"Kopiku belum habis," kataku sambil menunjukkan isi cangkirku yang kini tersisa seperempat. Tadi, ketika Doni melepas jas hujannya, aku mencuri sesap sebentar. "Memang manajer yang baru udah dateng, Don?"
Wajah Doni tambah pasi. Dan, aku bertambah bingung. Memangnya ada apa, sih?
Aku menatap Moy yang kini melihat ke arah Doni. Ia mengangguk ke rekan kerjaku, seolah-olah memberi kode entah apa.
"Udah, Ru," jawab Doni.
"Oh, di mana dia sekarang? Langsung ke ruangannya?" tanyaku sambil menghabiskan sesapan kopi terakhir.
"Ehm, beliau duduk di depanmu, Ru."
[Moy, Bali, 050220]
***
Mwihihihi... Monmaap kalau contoh soalnya agak nggak jelas ya, mBeeerrr... Maklum, mimin sukanya main di pantai, bukan main hujan-hujanan. *eh
Jadi, intinya, mari kita berkisah tentang hujan dengan segala hiasannya. Mimin yakin, mBer-mBer semua lebih jago menuliskannya ketimbang penggalan kisah buatan mimin di atas.