Pernah kau hitung satu per satu
Jejeran cemara di puncak Lawu
Tapi hitunganmu tak genap seribu
Dua puluh tujuh... ya, hanya sampai di situ
Cemara yang terlihat serupa
Membuatmu selalu kehilangan angka
Lalu kau hitung lagi dari semula
Begitu percaya pada legenda
Hutan nirmala prajamu
Tiada yang usil mengganggu
Mendendangkan syair lagu
Senandung merdu nan syahdu
Lalu angan mulai menghilang
Sketsa semuram bayang
Halimun merambak jalang
Hasrat terkekang pun melayang
Hawa dingin menggiring beku
Terbaring damai di atas tandu
Terhenti senda gurau
Tersisa hanya sendu
Wahai jiwa yang suci
Kuikhlaskan kau kembali
Pada keindahan surgawi
Dengan doa mengiringi
Eka-270216
Â
Agoes Permana
Malam Setengah Tiang
Sungguh, Dia yang hak maha berkehendak, ketetapannya tak mampu dielak; daun yang bertuliskan namamu di pohon arsy-Nya, mesti gugur, luruh ke astana, hingga menjadi sebuah pusara.