Mohon tunggu...
Fiksiana Community
Fiksiana Community Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Komunitas Fiksiana adalah penyelenggara event menulis fiksi online yang diposting di Kompasiana. Group kami: https://www.facebook.com/groups/Fiksiana.Community/ |Fan Page: https://www.facebook.com/FiksianaCommunity/ |Instagram: @fiksiana_community (https://www.instagram.com/fiksiana_community/) |Twitter FC @Fiksiana1 (https://twitter.com/Fiksiana1)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Gurindam] Menulis Gurindam di Atas Kertas

29 Januari 2016   11:30 Diperbarui: 29 Januari 2016   11:42 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="yanifitri.blogspot.com"]

[/caption]Gurindam merupakan salah satu jenis puisi lama yang mungkin saja telah terlupakan oleh kita. Bagi masyarakat awam, gurindam bisa dipelajari dalam buku bahasa Indonesia ketika SMP silam (dijaman saya, entah dijaman sekarang). Untuk itu Fiksiana Community kembali mengajak pecinta fiksi mengingat kembali jenis satsra lama yang satu ini. Selain gurindam, FC juga akan mengajak para member untuk mengingat kembali serta mempelajari kembali jenis puisi lama lain seperti 'Karmina", "Syair". "Elegi' dan lian sebagaianya.

 

Ada yang masih ingat gurindam itu apa?

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh (saling berkaitan dan biasanya mengandung unsur sebab-akibat). Gurindam biasanya berisi nasihat/petuah. Contohnya adalah gurindam dua belas diatas yang dibuat oleh Raja Ali Haji. (sumber: Wikipedia)

FC dalam seminggu ini mengajak member untuk membuat gurindam secara manual, atau ditulis menggunakan bolpoint dan kertas. Bahkan ada yang kreatif menuliskannya diatas selembar tissu/ dus .

Bagaimana event ini berlagsung di wall group FC?

Meriah! Seperti event sebelumnya, bahkan bisa dibilang 3 kali lipat lebih ramai dari sebelumnya sampai admin fanspage FB Fiksiana Community kewalahan ngepostnya. 

Berikut beberapa gurindam karya member FC, hanya diposting beberapa saja (sebab kalau semuanya bakal panjaaaanggg), jika ada gurindam yang nasihatnya agak-agak nyeleneh, ya anggap saja ini gurindam kekinian yang telah mengikuti perkembangan zaman.  

Barangsiapa jadi istri nakal

Maka kelak hidupnya kekal

 

Jadi mamah muda haruslah pintar

Niscaya papah muda jadi gemetar

 

oleh: Langit Quinn

 

Bila kopi tak lagi hitam 

Maka pagi terasa kelam

 

Bila kopi kebanyakan gula

Maka hati terasa hampa 

 

Siramlah hatimu dengan sabda

Niscaya hari-harimu menjadi bijaksana

 

Siramlah pikiranmu dengan pengetahuan

Niscaya masa depanmu penuh keberhasilan

 

Oleh: Daniel Sakapati (Dua gurindam diatas dibuat orang yang sama)

 

Rumah tangga yang penuh cinta

Rumah tangganya pasti bermakna

 

Bahagia tidak diukur harta

Tetapi bahagia diukur cinta

 

Anak anak yang berbakti

Pasti akan terangkan hati

 

Sahabat maya dan juga nyata

Jangan singgung perasaannya 

 

Kepada sesama saling hormati

Pasti hidup akan berarti

 

Oleh: Taufiq El Hida

 

Bila waktu dapat berhenti

Masihkah kita ingkari diri

 

Bercinta masa kelamnya dunia

Berbekal duka akhirat sana

 

Tidak ada surya yang telat

Untuk sesuatu yang bermanfaat

 

Oleh: Windra Purtanto

 

Jika dosa berjalin-jalin

Jangan kita hitung dosa orang lain

 

Saat kita angkat harga diri

Sudahkah kita bercermin diri

 

Oleh: Ki Suki 

*** 

Jika Anda mau melihat semua karya member FC, silahkan bisa dilihat di fanspage FB Fiksiana Community atau masuk Group FB Fiksiana Community 

Jangan lupa juga untuk follow instagram Fiksiana Community di @Fiksiana_Community dan twitter Fiksiana Community di @Fiksiana1. 

Salam Admin FC, 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun